Sabtu 28 Apr 2018 16:18 WIB

Ini Kata Politisi Soal Duet Jokowi-Prabowo di 2019

Jokowi dan Prabowo didukung oleh mesin politik yang kuat

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Nidia Zuraya
Prabowo Subianto dan Jokowi.
Foto: AP
Prabowo Subianto dan Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun depan, bangsa Indonesia akan kembali memilih calon pemimpin mereka. Sejumlah nama calon presiden dan calon wakil presiden sudha muncul ke publik.

Dua nama yang cukup mencuat adalah Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Bagaimana pendapat para politisi nasional jika kedua nama ini dipasangkan dalam Pilpres 2019?

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, tetap sulit menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilu 2019 mendatang. Bersandingnya dua tokoh yang saling berseberangan itu disebutnya akan banyak ditentang.

"Sepertinya masih susah membayangkan duet antara Jokowi dengan Prabowo. Sebab posisi (politik) yang diambil keduanya sangat berseberangan sekali," ujar Grace kepada wartawan di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4).

Selain berseberangan, bersandingnya kedua pemimpin itu juga berpotensi mendapat penolakan dari kubu Prabowo. Grace menyebut Prabowo akan turun pamor jika menjadi cawapres Jokowi.

"Pertama, karena PakPrabowo turun dari capres kemudian jadi cawapres. Kedua, karena sebagai oposisi, pihak Prabowo mencitrakan Pak Jokowi dengan berbagai hal, plonga-plongo dan seterusnya. Jika Prabowo kemudian merendahkan diri untuk jadi cawapres rasanya akan sulit diterima," jelasnya.

Karena itu, Grace menyimpulkan jika potensi terwujudnya duet Jokowi-Prabowo kecil kemungkinan bisa terjadi. "Sulit dilakukan baik secara di atas kertas, maupun secara logika politik," tegasnya.

Sebelumnya Politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai, jika Jokowi tidak bisa berpasangan kembali dengan Jusuf Kalla pada Pilpres 2019, maka Jokowi-Prabowo dapat menjadi pasangan yang ideal. Menurutnya, Prabowo bisa saja didorong mendampingi Jokowi sebagai cawapres 2019.

Sementara itu, politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan jika Joko Widodo dan Prabowo Subianto memutuskan untuk bergabung dalam Pemilihan Presiden 2019, maka elektabilitas mereka tidak akan tertandingi. Dia mengatakan jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo, kenaikan suaranya akan sangat besar.

"Pasangan itu pasti akan jadi (menang) karena kekuatan mereka luar biasa," ujar Maruarar di Gedung Universitas Indonesia baru-baru ini.

Ia meyakini elektabilitas kedua tokoh, yang digadang-gadang sejumlah partai menjadi calon presiden pada 2019 itu, akan naik jika bergabung. Sebab, masing-masing dari mereka didukung oleh mesin politik yang kuat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement