Kamis 26 Apr 2018 01:29 WIB

Lima Rumah Ludes Terbakar Akibat Kebakaran Sumur Minyak

Rumah yang terbakar tersebut, semi permanen.

Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4).
Foto: Maulana/Antara
Kobaran api membubung tinggi di lokasi kebakaran sumur minyak illegal di Desa Pasi Puteh, Rantoe Peureulak, Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat lima rumah ludes terbakar akibat ledakan dan kebakaran hebat di sumur minyak di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Rabu.

"Rumah yang terbakar tersebut, semi permanen. Totalnya ada lima unit rumah di Gampong atau Desa Pasir Putih," kata Kepala Pelaksana BPBA, T Ahmad Dadek di Banda Aceh, Rabu.

Kelima rumah itu, ia merinci, milik milik Siti Hafizah (70), lalu Zainabah (85), Ridwan Hutabarat (40), Maryani (60) dan rumah milik Muhammad Yanis (45).

Menurut penuturan beberapa warga, lanjutnya, pada Rabu sekitar pukul 02.10 WIB, warga yang berdomisili di sekitar lokasi kebakaran terlihat panik akibat terjadi ledakan disusul kebakaran.

Kobaran api dan asap dengan cepat membumbung tinggi ke udara dan menimbulkan ketakutan karena terdapat beberapa rumah yang sangat berdekatan dengan lokasi sumur pengeboran minyak ilegal itu.

"Percikan api dengan cepat menyambar ke lima rumah tersebut. Mungkin, ditambah lagi terjadi ledakan beberapa kali dari sumur minyak itu," kata Ahmad.

PT Pertamina (Persero) Aset 1 EP Field Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, telah membantu memadamkan api akibat ledakan sumur minyak yang dieksploitasi masyarakat di Desa Pasir Putih.

Legal and Relation Assisten Manager Pertamina Aset 1 EP Field Rantau, Supandi Prabudi mengaku sebanyak 25 personel dan dua unit mobil pemadam kebarakan canggih diterjunkan ke lokasi.

Hingga kini, tim yang diturunkan berusaha memadamkan kobaran api yang telah meludeskan lima unit rumah, menewaskan 18 orang, dan 42 orang mendapat perawatan rumah sakit akibat luka bakar serius.

"Sampai sore ini, kita terus berupaya memadamkan semburan api dari sumur minyak milik masyarakat dengan cara membuat bendungan di sekeliling sumur, untuk mencegah 'condensat' tidak menyebar lebih luas lagi ke rumah rumah penduduk di sekitar lokasi," jelas dia.

Ia mengatakan, saat ini kondisi api sudah mulai mengecil. Tapi pihaknya belum bisa memasukan pompa kimia ke dalam sumur minyak tersebut.

Jika dipaksakan, lanjutnya, dikhawatirkan akan merembet ke sumur minyak yang lain, dan akan menimbulkan ledakan lagi bersama kobaran api.

"Kami terus melakukan penyemprotan air ke kobaran api, Alhamdulillah api sudah mulai mengecil," kata Supandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement