Kamis 26 Apr 2018 00:52 WIB

Korban Tewas Ledakan Sumur Minyak Bertambah

Proses pemadaman api terus dilakukan.

Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran sumur pengeboran minyak illegal di Dusun Kamar Dingin Desa Pasir Putih, Ranto Panjang Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4).
Foto: Rahmad/Antara
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan kebakaran sumur pengeboran minyak illegal di Dusun Kamar Dingin Desa Pasir Putih, Ranto Panjang Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban tewas akibat ledakan sumur minyak yang mengakibatkan kebakaran hebat di Desa Pasir Putih, Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, bertambah satu orang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh Teuku Ahmad Dadek melalui telepon seluler di Banda Aceh, Kamis (26/4), mengatakan, korban terakhir meninggal dunia kemarin malam bernama Muhammad Razi.

"Razi, warga Gampong (Desa) Alue Dua, meninggal dunia saat sedang dalam perjalanan. Beliau hendak kita rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik di Medan, Sumatra Utara," katanya menerangkan.

Almarhum merupakan salah satu korban yang sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz, Peureulak, Aceh Timur, akibat menderita luka bakar yang cukup serius di sekujur tubuhnya.

Di rumah sakit tersebut, sebelumnya terdapat 19 orang mendapat penanganan medis dari tiga rumah sakit setempat yang merawat total 41 orang pasien dengan luka bakar.

"Yang meninggal hingga saat ini berjumlah 19 orang karena sebelumnya ada 18 korban meninggal dunia. Kini tinggal 40 orang lagi, mendapat perawatan cukup intensif di tiga rumah sakit setempat," kata Ahmad.

PT Pertamina (Persero) Aset 1 EP Field Rantau di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, telah membantu memadamkan api akibat ledakan sumur minyak yang dieksploitasi masyarakat di Desa Pasir Putih dini hari tadi.

Legal and Relation Assisten Manager Pertamina Aset 1 EP Field Rantau, Supandi Prabudi, mengaku, tim yang diturunkan berusaha memadamkan kobaran api yang telah meludeskan lima unit rumah.

"Sampai sore ini, kita terus berupaya memadamkan semburan api dari sumur minyak milik masyarakat dengan cara membuat bendungan di sekeliling sumur, untuk mencegah condensat tidak menyebar lebih luas lagi ke rumah rumah penduduk di sekitar lokasi," kata dia menjelaskan.

Ia mengatakan, saat ini kondisi api sudah mulai mengecil. Namun, pihaknya belum bisa memasukkan pompa kimia ke dalam sumur minyak tersebut.

Jika dipaksakan, lanjutnya, dikhawatirkan akan merembet ke sumur minyak yang lain dan akan menimbulkan ledakan lagi bersama kobaran api.

"Kami terus melakukan penyemprotan air ke kobaran api. Alhamdulillah api sudah mulai mengecil," kata Supandi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement