REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Dua dari tiga korban ledakan sumur minyak di Aceh Timur dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh karena mengalami luka bakar yang sangat serius, satu orang meninggal dalam perjalanan.
"Tiga orang korban dirujuk ke RSUDZA, namun satu orang meninggal dalam perjalanan," kata Deputi Dukungan Bisnis Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA) Afrul Wahyuni, di Banda Aceh, Sabtu (12/2/2022).
Ketiga korban tersebut yakni Safrizal (32) dan Juwardi (33), keduanya penduduk Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Kemudian Boy Risman (31) warga Peudawa, Aceh Timur.
Namun, Safrizal meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUDZA Banda Aceh, sedangkan dua korban lainnya sudah mendapatkan penanganan intensif oleh tim dokter rumah sakit Pemerintah Aceh itu.
Berdasarkan keterangan medis, korban mengalami luka bakar di bagian wajah, tangan kanan-kiri, dada, punggung, betis kanan-kiri, paha serta juga terkena di bagian perut.
Sementara itu, Penanggung Jawab IGD RSUDZA Banda Aceh Amiruddin mengatakan bahwa kedua pasien luka bakar tersebut masih dalam penanganan medis oleh dokter bedah plastik dan anastesi.
"Ada dua orang sedang ditangani oleh dokter bedah plastik dan anestesi. Luka bakarnya satu orang sekitar 95 persen dan satu lagi 75 persen," kata Amiruddin.
Sebelumnya, salah satu sumur minyak di wilayah Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur meledak dan menimbulkan kebakaran hebat sekitar pukul 23.10 WIB, Jumat (11/3/2022).
Sumur minyak yang meledak tersebut selama ini dikelola masyarakat secara tradisional. Meski demikian sumur itu juga berada di wilayah kerja PT Pertamina EP.