REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia menemukan tiga varietas kopi baru dengan rasa yang unik. Kopi varietas tersebut diperkirakan akan laku di pasaran.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tisna Umaran mengatakan tiga varietas kopi baru tersebut berasal dari dua tempat, yaitu dua varietas ditemukan pada pohon berusia 90 tahun di Pasirjambu. Sementara satu lainnya berada pada pohon berusia 70 tahun di Cilengkrang.
"Temuan varietas baru itu diawali dari laporan masyarakat yang mengatakan adanya jenis kopi dengan kualitas bagus pada 2014/2013 ," ujarnya di sela-sela penandatangan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bandung dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Selasa (24/4).
Bupati Bandung, Dadang M Naser bersama Ketua DPRD Kab bandung, Kepala Dinas Pertanian Kab Bandung dan Kepala Pusat Penelitian Kopi dan kakao Indonesia mengumumkan tiga varietas kopi baru yang ditemukan di Kabupaten Bandung, Selasa (24/4).
Menurutnya, dari laporan tersebut kemudian bersama Dinas Perkebunan Jabar, Puslitkoka melakukan identifikasi terhadap varietas tersebut. Dia mengatakan, sepanjang 2014 hingga 2017 proses identifikasi dilakukan tidak dengan sederhana sebab memerlukan keahlian dengan keilmuan yang memadai.
Ia menuturkan, setelah proses panjang akhirnya, pada 2017, ditemukan tiga blok (varietas) tanaman yang mempunyai keunikan. "Tiga varietas tersebut diseleksi dari 11 varietas yang ditemukan," ujarnya.
"Tiga varietas itu kita ajukan dengan nama Sabilulungan, Mojang Preanger, dan Karuhun. Kami sedang dalam proses pengajuan pelepasan varietas oleh Kementerian Pertanian. Nah untuk itu memerlukan MoU," katanya.
Dia mengatakan seleksi dilakukan dengan cari mencari keunikan rasa pada 11 varietas, kemampuan produksi yang tinggi serta tahan penyakit dan lain sebagainya. Berdasarkan para ahli, tiga varietas kopi tersebut memiliki poin 8,5 sampai 8,6.
"Poin itu menunjukan tiga varietas baru tersebut sudah masuk ke kategori specialty. Artinya dari sisi produk sudah menjadi bahan dan, tinggal mengolah bahan tersebut menjadi brand yang mengejutkan dunia," katanya.
Tisna menambahkan, Pemda melakukan MoU dengan Puslitkoka untuk dilakukan pendampingan kualitas dalam proses pascapanen, dan pada pembibitan varietas kopi yang akan menjadi varietas unggulan Kabupaten Bandung yang akan dikenalkan ke kancah internasional.