Selasa 24 Apr 2018 06:41 WIB

Jalan Jatibaru Baru Bisa Dibuka Tahun Depan

Selama proses transisi para pedagang di Jalan Jatibaru akan mendapatkan lahan usaha.

Rep: Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan angkutan kota (angkot) jurusan Tanah Abang melintas di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pengguna jalan di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang, sepertinya masih harus bersabar. Meski ruas jalan tersebut telah dipastikan akan dibuka kembali, pembukaan jalur itu belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penataan kawasan Tanah Abang tahap kedua akan dilakukan secara bertahap. Pada tahap awal, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI baru akan fokus pada pembangunan skybridge dan revitalisasi bangunan Blok G.

"Hingga pembangunan skybridge selesai, Jalan Jatibaru belum akan dibuka. (Jalan Jatibaru) dibuka itu setelah kita memindahkan pedagang Blok G ke tempat penampungan sementara dan kita bangun skybridge," kata Sandiaga di Blok B Pasar Tanah Abang, Senin (23/4).

Politikus Partai Gerindra itu mengakui, proses ini memang memakan waktu. Selama pembangunan skybridge, Jalan Jatibaru akan tetap ditutup karena letak jembatan penghubung itu berada tepat di atasnya. "Nanti setelah skybridge-nya terbuka tentunya nanti akan kita lihat seperti apa," ujar Sandiaga.

Penataan Tanah Abang tahap dua juga akan berdampak bagi para pedagang yang telah direlokasi ke Jalan Jatibaru. Karena ruas jalan itu akan menjadi lokasi proyek pembangunan skybridge, mereka akan kembali direlokasi. Ia menugaskan PD Pasar Jaya dan PD Pembangunan Sarana Jaya untuk menemukan lokasi yang tepat.

Sandiaga memastikan, selama proses transisi ini, para pedagang di Jalan Jatibaru akan mendapatkan lahan usaha. Ia juga menjanjikan akan ada kemudahan bagi para pejalan kaki.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menuturkan pembangunan skybridge Tanah Abang rencananya baru bisa dimulai sekitar Agustus. Proyek yang akan menelan biaya Rp 50 miliar itu harus melalui tender terlebih dahulu. Persiapan dokumen tender diperkirakan mencapai 45 hari.

Menurut Yoory, Sandiaga meminta proses ini dipercepat. Ia memperkirakan, dengan percepatan tersebut, pembangunan fisik bisa dimulai pada Juni. Proses pengerjaan diperkirakan memakan waktu delapan bulan.

Dengan penghitungan tersebut, jembatan penghubung diperkirakan baru akan selesai paling cepat pada Februari 2019. Setelah itu, para pedagang baru bisa ditempatkan di sana dan Jalan Jatibaru bisa dibuka kembali.

Saat ini Pemprov DKI sedang mencari lahan untuk merelokasi para pedagang dari Jalan Jatibaru dan dari Blok G. Yoory mengatakan ada lahan seluas 1.700 meter persegi yang sudah siap digunakan. Pemprov DKI juga akan membebaskan dua lahan dengan luas masing-masing 3.000 meter persegi dan 5.000 meter persegi. "Tempat penampungan PKL dibangun oleh PD Pasar Jaya," ujar Yoory.

Jembatan penghubung di Tanah Abang akan menghubungkan Stasiun Tanah Abang dengan Blok G Pasar Tanah. Ia memperkirakan panjang jembatan ini akan mencapai sekitar 350 meter. Selain menjadi tempat berdagang, jembatan itu juga akan menjadi perlintasan para pejalan kaki dari stasiun menuju pasar Blok G.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement