Jumat 20 Apr 2018 21:53 WIB

Lima Orang di Bekasi Diduga Tewas Akibat Miras Oplosan

Kelimanya meninggal dunia dalam waktu berbeda sepekan ini.

Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.
Foto: Antara/Bima
Ilustrasi petugas mengidentifikasi jenazah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Minuman keras oplosan dilaporkan kembali memakan korban jiwa. Kali ini korbannya sejumlah warga di Kelurahan Jatimekar, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dalam sepekan ini, lima orang di wilayah itu dilaporkan meninggal setelah sebelumnya mengonsumsi miras oplosan. 

"Abang saya bernama Hermadi (58)...meninggal dunia dini hari tadi setelah mengonsumsi minuman keras di kompleks kami," kata kakak korban Suryadi (52) di Bekasi, Jumat malam seperti dilansir Antara.

Selain Hermadi, empat korban meninggal dunia diduga akibat miras oplosan di antaranya Imron (47), Yopi Arnes (50), Herry Bayo (57) dan Alvian (52). Kelima korban tercatat sebagai warga RT05 RW02 Perumahan Kodau. Menurut dia, para korban kerap berkelompok untuk saling berdiskusi. 

"Kebetulan di kompleks saya ini ada penjual minuman keras oplosan bernama Untung (55) di Jalan Kalabar Blok J Perumahan Kodau sejak setahun lalu. Tapi dua bulan belakangan muncul pesaingnya," katanya.

Persaingan bisnis tersebut, menurut dugaan Suryadi, kemungkinan memicu tindakan nekat Untung untuk menambah bahan berbahaya pada minuman keras oplosannya. Sejak saat itu, kata dia, korban meninggal mulai berjatuhan di Kompleks Kodau.

Korban pertama atas nama Imron disebut meninggal dunia usai berpesta miras oplosan pada Jumat (13/4). Namun keempat korban lainnya justru kembali minum miras oplosan dari Untung pada Sabtu (14/4) malam.

Keempat korban mulai menunjukan gejala kerusakan organ tubuh dan satu per satu mulai dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Baru pada Rabu (18/4) tiga korban lainnya tewas yakni Yopi Arnes, Herry Bayo dan Alvian. Baru pada hari ini abang saya meninggal (Hermadi)," katanya.

Dikatakan Suryadi, peristiwa tewasnya Hermadi bermula saat yang bersangkutan tidak sadarkan diri pada Jumat (20/4) pukul 00.30 WIB dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Dokter bilang lambungnya pecah dan menjalar ke organ tubuh lain, sampai akhirnya dia meninggal subuh tadi," katanya.

Insiden tersebut memicu kemarahan keluarga korban yang langsung menggerebek kios enjualan miras oplosan milik Untung dengan dipimpin Suryadi. "Saya marah abang saya meninggal gara-gara dagangan Untung. Saya panggil polisi sore tadi dan kita gerebek," katanya.

Saat ini Untung bersama sejumlah barang bukti dagangannya sudah disita tim kepolisian dari Polsek Jatiasih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement