Jumat 20 Apr 2018 21:21 WIB

Hendak Tawuran, 15 Pelajar SD Bawa Berbagai Sajam

Dari 15 pelajar ini ada yang masih duduk di kelas satu SD

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Rahmat Santosa Basarah
Ilustrasi tawuran.
Ilustrasi tawuran.

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA --Sebanyak 15 siswa Sekolah Dasar (SD) asal Kabupaten Purwakarta, terpaksa diamankan oleh sejumlah warga Kelurahan Sindangkasih,  Kecamatan Purwakarta.  Pasalnya 15 pelajar tersebut terindikasi hendak tawuran.  Mereka terlihat membawa sejumlah senjata tajam.  Makanya,  warga mengamankan mereka lalu menyerahkannya ke aparat kepolisian. 

Kapolsek Purwakarta AKP Suyono,  mengatakan, berdasarkan penuturan saksi mata, para pelajar ini berkerumun di pinggir jalan di Kampung Baranangsiang, Kelurahan Sindangkasih, sekitar pukul 10.00 WIB. Yang membuat geger, para pelajar ini terlihat membawa sejumlah senjata tajam. Seperti, parang, gir motor bekas, celurit, golok, gesper sabuk serta besi tumpul. "Pelajar ini, merupakan siswa SDN 1 Sindangkasih, " ujar Suyono, kepada sejumlah media, Jumat (20/4).

Setelah diamankan warga, lanjutnya, mereka dibawa ke Mapolsek. Saat dimintai keterangan para pelajar ini hendak menyerang pelajar lainnya di SDN 6 Sindangkasih. Kejadian ini, jelas mencoreng dunia pendidikan. Apalagi, lanjut Suyono, mereka ini masih pelajar SD.  Rupanya,  aksi 15 pelajar ini diduga akibat dari aksi pelemparan dari sekelompok anak-anak ke sekolah mereka. Belasan murid berseragam merah putih ini,  menuding pelemparan itu dilakukan oleh pelajar SDN 6 Sindangkasih yang lokasinya tak jauh dari SD mereka.  "Sepertinya, aksi mereka ini sebagai balasan atas pelemparan tersebut, " ujarnya. 

Menurut Suyono, dari 15 pelajar ini ada yang masih duduk di kelas satu.  Tentu saja, aksi ini menjadi pelajaran bagi semua pihak. Terutama para orang tua,  harus lebih aktif lagi dalam memberikan pengawasan terhadap anaknya. Untuk selanjutnya,  para  pelajar ini dikembalikan ke orang tua masing-masing. Tak hanya itu,  pihaknya berpesan supaya para pelajar ini tidak mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua ataupun warga.  Sebaliknya,  mereka harus diberi pendidikan berbasis kasih sayang. 

Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Kusnandar, mengaku terkejut dengan adanya laporan pelajar SD yang terindikasi akan tawuran. Instansinya telah mengambil sejumlah langkah untuk mengatasi hal itu.  Salah satunya dengan memanggil kedua belah pihak sekolah. "Kita sudah memanggil pihak sekolah.  Kejadian ini, terindikasi ada yang melatarbelakangi.  Kasus ini mendapat perhatian dan kajian serius, " ujarnya.  N ita nina winarsih (ita) 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement