REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengajak para pemuda Indonesia untuk menjauhi narkoba dan perilaku kekerasan. Kedua hal tersebut menurutnya dapat merusak generasi muda Indonesia yang akan muncul sebagai pemimpin-pemimpin baru bangsa ini di masa mendatang.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam seminar tentang tolak penggunaan narkoba dan setop kekerasan serta pornografi di kalangan pelajar yang dilaksanakan di Graha Lux ex Oriente, Kecamatan Sorong Barat, Kota Sorong, Jumat (13/4).
Di hadapan para pelajar dari tingkat SMP dan SMA yang hadir dalam seminar tersebut, Jokowi mengataka bahwa dalam 20 sampai 30 tahun ke depan akan muncul bibit-bibit pemimpin bangsa dari kalangan generasi muda saat ini yang nantinya akan duduk di pemerintahan daerah seperti bupati, wali kota, dan gubernur. Bahkan, bukan hal yang mustahil bagi mereka untuk kemudian menjadi orang nomor satu negeri ini.
"Tapi untuk mencapai hal-hal yang tadi disampaikan, untuk menjadi pengusaha yang sukses bisa juga, anak-anak harus belajar keras, bekerja keras, tidak ada yang bermanja-manjaan, tidak ada yang namanya malas-malasan untuk mencapai cita-cita yang tinggi," ujar Jokowi melalui siaran pers Istana Negara.
Dia pun mengingatkan kepada para pelajar bahwa belajar dan menjadi pintar saja tidaklah cukup. Para generasi muda Indonesia saat ini juga dituntut untuk menyadari ancaman dari penyalahgunaan narkoba dan tindak kekerasan. "Percuma anak-anak itu pintar, percuma anak-anak pandai, kalau terkena yang namanya Narkoba. Tidak ada artinya, menjadi nol. Hati-hati, hindari yang namanya Narkoba dan kekerasan, jauhi yang namanya narkoba dan kekerasan," tuturnya.
Menurut Jokowi, para pelajar yang merupakan pemuda harapan bangsa juga harus diajarkan mengenai budi pekerti. Terlebih Indonesia sangat dikenal dengan penduduknya yang memiliki budi pekerti yang baik. Oleh karenanya, anak-anak Indonesia diharapkan mampu memelihara nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dengan terus diajarkan budi pekerti dan keramahan agar nantinya memiliki kepribadian yang baik sekaligus terhindar dari pergaulan yang dapat menjerumuskan anak-anak kepada bahaya narkoba.
Sebelum menghadiri seminar tersebut, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara mengawali kegiatannya dengan mengunjungi TK Theresia di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat. Di sana Presiden dan Ibu Iriana meninjau proses pembelajaran pendidikan anak usia dini (PAUD). Jokowi juga sempat bermain dan berdialog bersama anak-anak di taman bermain.
Siang harinya, usai santap siang bersama, Presiden dan Ibu Iriana beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Domine Eduard Osok, Kota Sorong.