REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan, partainya serius untuk membangun poros alternatif atau ketiga bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di pemilihan presiden (pilpres) 2019. Menurut dia, pertemuan antarpetinggi ketiga partai pada Maret lalu telah sepakat untuk melanjutkan komunikasi poros ketiga.
"Kemudian, PKB, misalnya, bilang tidak serius karena tidak dilanjutkan. Setelah kami bertemu itu kemudian ditingkatkan ke level ketua umum. Nah, tiga kali sudah hampir bertemu, tidak jadi karena Cak Imin yang enggak datang. Jadi, jangan dibalik-balik. Jadi, sudah disiapkan. Ada Pak SBY, Bang Zul juga ada, dia tidak bisa," ujar Hinca di Komplekd Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4).
Karena itu, ia justru berbalik menanyakan keseriusan dari pihak PKB terkait poros ketiga tersebut. Sebab, beberapa kali komunikasi lebih lanjut hendak dilakukan, PKB menyatakan tidak dapat hadir. "Saya mau mengatakan semua sudah siap, beliau yang kemudian menundanya. Gitu. Jadi, jangan membalik-balik," kata Hinca.
Namun, anggota Komisi III DPR tersebut berharap komunikasi nantinya terus berjalan. Apalagi, masih tersisa waktu cukup untuk mematangkan rencana tersebut. "Karena enggak mudah juga, tapi teman-teman ini April, Mei, Juni, Juli ini masih panjang. Biarkan waktu ini untuk terus berjalan. Jadi, apakah ini terus berkomunikasi, masih terus berjalan, tidak masalah. Maka, segala sesuatunya masih mungkin. Kuncinya adalah berkomunikasi," ujarnya.
Sebelumnya, petinggi Partai Demokrat, PKB, dan PAN beberapa kali menggelar pertemuan pada Maret lalu. Pertemuan itu membahas sejumlah hal terkait Pemilu 2019, termasuk kemungkinan membentuk poros ketiga.
Poros yang dimaksud adalah poros di luar partai yang mendukung kembali Joko Widodo sebagai calon presiden di pilpres 2019 maupun poros Partai Gerindra yang berniat memajukan Prabowo Subianto.