Sabtu 17 Sep 2022 11:13 WIB

Indonesia Perlu Capres Alternatif yang Miliki Gagasan Nyata untuk Kemajuan Bangsa

Masyarakat membutuhkan capres yang tidak melahirkan polarisasi dan konflik sosial.

Ilustrasi pilpres 2024. Capres alternatif dinilai perlu dimunculkan untuk kemajuan bangsa.
Foto: Infografis Republika.co.id
Ilustrasi pilpres 2024. Capres alternatif dinilai perlu dimunculkan untuk kemajuan bangsa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peluang capres alternatif maju di Pilpres 2024 masih terbuka, seiring dengan stagnansi nama-nama capres yang sudah lebih dulu beredar. Selain itu, masyarakat dinilai perlu mengajukan nama-nama capres alternatif yang memiliki gagasan nyata bagi pembangunan Indonesia.

Menurut Direktur Lembaga Kata Rakyat, Alwan Ola Riantoby, masyarakat membutuhkan capres yang tidak melahirkan polarisasi dan konflik sosial. Karena itu capres alternatif perlu didorong untuk mencegah konflik di masyarakat. Salah satu yang perlu dipertimbangkan menurut Alwan adalah Ilham Akbar Habibie.

"Selain Ilham, nama lain yang juga dapat dipertimbangkan ialah Rizal Ramli sebagai capres alternatif yang memiliki gagasan dalam bidang ekonomi," kata dia dalam acara diskusi bertajuk “Pemilu 2024, Perlukah Capres Alternatif” yang diselenggarakan oleh Kata Rakyat, di Jakarta, Jumat (16/9/2022).

Alasan Ilham Habibie masuk dalam daftar capres alternatif karena kiprahnya di bidang teknologi. Artinya, gagasan Ilham tentu akan sangat berguna bagi pembangunan Indonesia untuk semakin kompetitif.

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Lembaga Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) Muhamad Adnan Maghribbi berpendapat, saat ini adalah kesempatan bagi publik untuk menyebut nama-nama capres yang mereka sukai, sekalipun tidak begitu populer. Memang akan ada hambatan bagi nama-nama yang akan beredar sebagai capres alternatif, namun ada kesempatan untuk menyeleksi capres alternatif dalam setahun ke depan. Adnan juga mengajak warga kalangan millennial untuk aktif mencari nama-nama figur capres alternatif yang memiliki visi dan gagasan.

Senada dengan Alwan, Apriyanti Marwah, Peneliti Lembaga Kata Rakyat memaparkan hasil survey di media sosial tentang pandangan warga mengenai capres pilihan. Dalam survey tersebut, 75% responden memilih capres berdasarkan gagasan dan visi. “Selama ini, capres populer masih berkutat pada popularitas, belum masuk ke gagasan” kata Apriyanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement