Selasa 03 Apr 2018 15:10 WIB

Wadanpusterad Tutup Pendidikan Danrem-Dandim TA 2018

Tugas danrem dan dandim menjadi semakin berat di situasi global yang makin kompleks.

Wadanpusterad tutup pendidikan Danrem-Dandim  TA 2018
Foto: dok. Pendam III Siliwangi
Wadanpusterad tutup pendidikan Danrem-Dandim TA 2018

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI --  Wadanpusterad  Brigjen TNI Joko Warsito  secara resmi menutup Pendidikan Danrem dan Dandim tahun anggaran  2018.  Dia berharap, pendidikan yang diperoleh selama  sebulan ini, bisa menjadi bekal bagi para perwira  untuk tugas dan pengabdian selanjutnya.

Pendidikan danrem dan dandim bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kemampuan peserta agar memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teritorial khususnya ilmu sebagai komandan satuan kewilayahan.  "Sehingga diharapkan, lulusan Danrem dan Dandim  mampu memberikan nilai tambah dan menjadi pusat unggulan di satuan atau di lingkungan masyarakat di manapun perwira bertugas dan berada kelak," ujar Joko saat penutupan di Aula Ahmad Yani Pusdikter  Cimahi,  Selasa (3/4).  Pendidikan ini diikuti  peserta didik danrem  35 orang  dan dandim  91 orang.

Joko mengatakan, dihadapkan dengan lingkungan strategis saat ini, baik nasional maupun regional, tugas danrem dan dandim menjadi semakin berat. Apalagi, bila hal itu dikaitkan dengan perkembangan situasi global yang semakin kompleks.

 

Sedangkan menghadapi pilkada serentak di 2018, pihaknya perlu menekankan kembali untuk menjaga komitmen netralitas dan menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya. Proses pilkada serentak ini, kata dia, berpotensi membuka celah bagi masuknya berbagai ancaman terhadap kedaulatan NKRI.

 

"Untuk menjabat sebagai danrem dan dandim, segera tentukan visi dan misi kalian selama menjabat,"  ujarnya dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id. Visi dan misi itu mencakup tentang pembinaan Satuan, Pembinaan Teritorial Dan Serbuan Teritorial. Serta optimalkan peran satkowil sampai dengan babinsa  dalam  keberhasilan  pencapaian tugas pembinaan teritorial. 

 

"Bina masyarakat, khususnya  generasi  muda,  agar memiliki kepribadian yang berakhlak  mulia, berdisiplin, mandiri dan memiliki semangat bela negara yang tinggi bersama komponen bangsa lainnya dalam menjaga kedaulatan NKRI ," ujarnya.

 Selain itu, ancaman kejahatan narkoba dan bencana alam,  yang  sampai  dengan saat  ini belum juga mereda, menuntut  danrem dan dandim untuk  mampu bekerja secara tulus, serius, paham terhadap tugas dan permasalahan yang dihadapi  dengan  penuh semangat, kreatif dan inovatif.

"Antisipasi  terhadap kemungkinan berbagai hal yang akan terjadi secara dini dan cepat harus dilaksanakan dengan hati nurani,   profesional dan bertanggung jawab setiap tugas secara matang dan teliti, mulai rencana  sampai dengan pelaksanaannya," kata Joko .  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement