REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wadanpusterad Brigjen TNI Joko Warsito secara resmi menutup Pendidikan Danrem dan Dandim tahun anggaran 2018. Dia berharap, pendidikan yang diperoleh selama sebulan ini, bisa menjadi bekal bagi para perwira untuk tugas dan pengabdian selanjutnya.
Pendidikan danrem dan dandim bertujuan untuk membekali dan meningkatkan kemampuan peserta agar memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang teritorial khususnya ilmu sebagai komandan satuan kewilayahan. "Sehingga diharapkan, lulusan Danrem dan Dandim mampu memberikan nilai tambah dan menjadi pusat unggulan di satuan atau di lingkungan masyarakat di manapun perwira bertugas dan berada kelak," ujar Joko saat penutupan di Aula Ahmad Yani Pusdikter Cimahi, Selasa (3/4). Pendidikan ini diikuti peserta didik danrem 35 orang dan dandim 91 orang.
Joko mengatakan, dihadapkan dengan lingkungan strategis saat ini, baik nasional maupun regional, tugas danrem dan dandim menjadi semakin berat. Apalagi, bila hal itu dikaitkan dengan perkembangan situasi global yang semakin kompleks.
Sedangkan menghadapi pilkada serentak di 2018, pihaknya perlu menekankan kembali untuk menjaga komitmen netralitas dan menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya. Proses pilkada serentak ini, kata dia, berpotensi membuka celah bagi masuknya berbagai ancaman terhadap kedaulatan NKRI.
"Untuk menjabat sebagai danrem dan dandim, segera tentukan visi dan misi kalian selama menjabat," ujarnya dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id. Visi dan misi itu mencakup tentang pembinaan Satuan, Pembinaan Teritorial Dan Serbuan Teritorial. Serta optimalkan peran satkowil sampai dengan babinsa dalam keberhasilan pencapaian tugas pembinaan teritorial.
"Bina masyarakat, khususnya generasi muda, agar memiliki kepribadian yang berakhlak mulia, berdisiplin, mandiri dan memiliki semangat bela negara yang tinggi bersama komponen bangsa lainnya dalam menjaga kedaulatan NKRI ," ujarnya.
Selain itu, ancaman kejahatan narkoba dan bencana alam, yang sampai dengan saat ini belum juga mereda, menuntut danrem dan dandim untuk mampu bekerja secara tulus, serius, paham terhadap tugas dan permasalahan yang dihadapi dengan penuh semangat, kreatif dan inovatif.
"Antisipasi terhadap kemungkinan berbagai hal yang akan terjadi secara dini dan cepat harus dilaksanakan dengan hati nurani, profesional dan bertanggung jawab setiap tugas secara matang dan teliti, mulai rencana sampai dengan pelaksanaannya," kata Joko .