Jumat 30 Mar 2018 07:05 WIB

Pengemudi Gojek Diperintahkan Hapus Aplikasi GPS Tuyul

Pengemudi yang membandel terancam sanksi karena dianggap curang.

Pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang.
Foto: Republika/Wihdan
Pengemudi Gojek sedang menunggu penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Manajemen Gojek kembali mengeluarkan kebijakan dengan memerintahkan seluruh mitra pengemudi Gojek yang masih menggunakan aplikasi GPS palsu atau ramai disebut 'Tuyul' segera menghapus aplikasi tersebut karena dianggap curang serta terancam sanksi.

"Kebijakan ini menjawab aspirasi mitra driver terkait dengan masalah yang sering mereka hadapi dalam mendapatkan order dari pelanggan. Diharapkan dengan penerapan kebijakan ini, mitra bisa bekerja lebih nyaman demi keluarga mereka," kata VP Corporate Communications Gojek Michael Say, di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (29/3).

Menurut dia, mitra merupakan tulang punggung bagi perusahaan Gojek. Sebab, mereka bekerja keras siang dan malam demi membantu jutaan warga Indonesia setiap harinya. Untuk itu, kenyamanan mitra dalam bekerja dan mendapatkan order juga merupakan salah satu prioritas utama.

"Kami mendengar aspirasi mereka, dan penggunaan aplikasi tuyul termasuk hal yang meresahkan mitra kami. Kami memahami hal ini dan mengembangkan sistem untuk mendeteksi keberadaan aplikasi tuyul atau GPS palsu di ponsel penggunaan aplikasi," ujar Michel saat temu wartawan

Penggunaan aplikasi GPS palsu, kata dia, merupakan tindakan curang yang akan merugikan mitra itu sendiri dan juga mitra lainnya yang bekerja dengan jujur. Beberapa oknum mitra menggunakan aplikasi tuyul untuk mendapatkan keuntungan dengan cara tidak adil.

Padahal, dengan menggunakan GPS palsu di aplikasi Gojek justru akan membahayakan data dari akun mitra tersebut. Cara kerja dari GPS palsu ini menggunakan aplikasi tertentu sehingga konsumen merasa pengemudi yang dipesan sudah dekat padahal jaraknya cukup jauh.

"Penggunaan aplikasi ini membuat ponsel mitra rentan terhadap program-program jahat yang bisa dibawa aplikasi tuyul. Kami di Gojek s elalu menjunjung tinggi kejujuran dan kami berharap para mitra driver juga dapat senantiasa jujur serta menghargai keadilan dan kesetaraan itu," katanya.

Ia mengimbau kepada semua mitra driver yang masih memasang aplikasi tuyul segera menghapus aplikasi tersebut dan mengunduh ulang aplikasi baru yang sudah tersistem. Kebijakan #HapusTuyul akan diberlakukan secara bertahap terlebih dahulu ke beberapa kota termasuk kota Makassar.

"Kami sudah menjalankan sistem pendeteksi GPS palsu, ada sekitar 50 persen saat ini sudah terdeteksi dan telah diberikan pemberitahuan. Saat ini ada satu juta lebih mitra Gojek yang terdaftar dan sebanyak 70 juta unduhan aplikasi Gojek juga tercacat," tambahnya

Strategic Regional Gojek Kalimantan Sulawesi, Anandita Danaatmadja pada kesempatan itu menjelaskan, sebelum melakukan implementasi kebijakan #HapusTuyul, Gojek akan mengirimkan notifikasi atau pemberitahuan kepada mitra yang terdeteksi menggunakan aplikasi tuyul.

Bagi yang kedapatan akan diberikan notifikasi berlaku selama tujuh hari. Bila tidak menghapus GPS tuyul selama batas ditentukan akan dikenakan sanksi bertahap yakni menghapus perolehan poin dan bonus-bonus. Bila tetap tidak mengikuti kebijakan maka didenda atau dikeluarkan.

"Kepada para mitra untuk kembali bekerja dengan jujur. Kami sadar mungkin beberapa mitra tidak paham pemanfaatan aplikasi tuyul ini termasuk tindakan curang yang tidak diperbolehkan di Gojek," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement