REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana longsor kembali terulang dan menimbulkan korban jiwa. Hujan lebat yang turun di wilayah Sibolga, Sumatra Utara mulai Senin (26/3) pukul 15.00 WIB hingga 23.00 WIB telah menyebabkan banjir dan longsor yang menewaskan ibu dan anak.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, longsor tebing menimpa rumah di Kampung Baru Sikaje-kaje Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga pada Senin pukul 19.00 WIB. Longsor menyebabkan dua orang meninggal dunia, satu orang luka berat dan tiga rumah rusak berat.
"Korban meninggal adalah ibu hamil dan anaknya yaitu Linda (35 tahun) dan Flara Citra (5)," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (27/3).
Kemudian satu anaknya lagi mengalami luka berat yaitu Stefani Claudya (9 tahun). Longsor datang ketika korban sedang menonton televisi.
Ia menambahkan, saat bersamaan juga terjadi banjir di Kelurahan Aek Muara Pinang Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga. Banjir menyebabkan seorang anak hanyut yaitu Aura Kasih Simanjuntak (2 tahun) yang ditemukan meninggal setelah terseret arus banjir. Korban ditemukan pada hari yang sama pukul 21.30 WIB.
Ia menambahkan, tim SAR gabungan dari BPBD Kota Sibolga, TNI, Polri, Basarnas, PMI, taruna siaga bencana (Tagana), relawan dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Saat ini, kata dia, banjir sudah surut.