Sabtu 24 Mar 2018 22:14 WIB

Moeldoko: Kepemimpinan yang Baik Memahani Kebutuhan Bawahan

Hal itu disampaikan saat memberikan kuliah umum di hadapan siswa Seskoad

 Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko memberikan orasi ilmiah kepada wisudawan di Universitas Negeri Padang (UNP), di Padang, Sumatera Barat, Jumat (16/3). Mantan panglima TNI itu memberikan orasi ilmiah sekaligus memaparkan keberhasilan program pemerintah Jokowi-JK.
Foto: Antara/Igoy el Fitra
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko memberikan orasi ilmiah kepada wisudawan di Universitas Negeri Padang (UNP), di Padang, Sumatera Barat, Jumat (16/3). Mantan panglima TNI itu memberikan orasi ilmiah sekaligus memaparkan keberhasilan program pemerintah Jokowi-JK.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko mengatakan tidak ada satu model kepemimpinan yang menunjukkan paling hebat atau paling efektif saat ini. Dari berbagai model yang ada, yang paling efektif adalah kepemimpinan yang memahami kebutuhan bawahan secara relatif.

"Serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan," ujar Moeldoko saat memberikan pembekalan dan kuliah umum di hadapan 278 Perwira Siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Dalam kesempatan tersebut, mantan Panglima TNI ini memaparkan pentingnya para siswa Seskoad mengenali model-model kepemimpinan dan menemukan model kepemimpinan yang paling efektif.

Moeldoko mengingatkan, dalam konsep kepemimpinan, aspek fisik adalah salah satu elemen penting. Namun yang lebih penting adalah aspek intelektualitas, sosiabilitas, emosionalitas, personabilitas, dan morabilitas.

“Dalam aspek morabilitas, menyangkut di antaranya integritas, tanggung jawab, dan kemurahan hati. Ini adalah salah satu fondasi kepemimpinan yang paling penting, karena terkait dengan kemampuan seseorang untuk menjaga integritas moral, sehingga pengaruh yang diberikan kepada orang lain dapat berefek jangka panjang,” kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/3).

Dalam konteks transformasi kepemimpinan TNI, Moeldoko menegaskan bahwa TNI harus membangun dirinya dengan nilai-nilai yang juga bertransformasi. Misalnya dari jujur menuju dipercaya.

“Memiliki kualitas kemampuan memang diwajibkan, tetapi menjadi pilihan rakyat untuk berlindung adalah lebih utama,” lanjutnya.

Banyak nilai-nilai lain yang juga perlu ditransformasi, supaya membuat organisasi TNI menjadi lebih maju. Antara lain from notoriety to aspiration (dari kemasyhuran menuju aspirasi), from identity to personality, from ubiquity to presence, from monolog to dialogue, from service to relationship.

Institusi TNI hari ini menjadi salah satu institusi yang dipercaya oleh masyarakat. Oleh karena itu, Moeldoko juga memberikan tantangan kepada para perwira siswa SESKOAD, apakah TNI mampu menjadi bagian penting yang mentransformasi Indonesia menjadi negara maju atau tetap stagnan seperti sekarang.

“Untuk menjadi negara maju, kita memerlukan orang yang memiliki kebutuhan berprestasi yang kuat, yang dicirikan oleh adanya standar tinggi dalam bekerja, menyukai tantangan, mengambil tanggung jawab pribadi, disipin, dan berani mengambil risiko,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement