Senin 12 Mar 2018 21:00 WIB

Setiap Hari Polda Metro Terima 5 Laporan Hoaks

Kepolisian membentuk cyber patrol untuk mengantisipasi penyebaran hoaks.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono memberikan keterangan kepada media saat rilis pengungkapan kasus mengedarkan uang palsu Dollar Amerika di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (1/2).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono memberikan keterangan kepada media saat rilis pengungkapan kasus mengedarkan uang palsu Dollar Amerika di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menyebutkan setiap hari Polda Meto Jaya selalu mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan hoaks, setidaknya bisa ada lima laporan. Untuk itu kepolisian membentuk cyber patrol untuk mengantisipasi penyebaran hoaks.

"Data di Polda Metro Jaya, ada empat sampai lima laporan setiap hari yang menuduh orang dan akhirnya menimbulkan fitnah," kata Argo saat ditemui usai melakukan deklarasi antihoaks di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Senin (12/3).

Argo menyatakan laporan atau aduan dari masyarakat tersebut, rata-rata merupakan asumsi semata dengan tidak melihat data dan fakta yang ada. Hal inilah yang dapat membuat kerugian kepada orang lain. "Dengan (perkembangan) ITE jangan sampai masyarakat terkecoh. Sehingga dia membuat pemberitaan di media sosial yang tidak baik dan tidak benar. Jangan sampai timbul fitnah dan menuduh tanpa data," ungkap Argo.

Lebih lanjut, Argo menuturkan pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meminimalisir bahkan menghilangkan penyebaran hoaks. Apalagi yang sudah membuat kerugian dari segi apapun terhadap perorangan dan juga kelompok.

"Di Polda Metro ada tim dari Krimsus yang menangani hoaks. Di Mabes (Polri) ada empat juga ya. Nanti kita akan bekerja beriringan dan membentuk cyber patrol," jelas dia.

Argo mengungkapkan pemberitaan yang tidak benar ini akan dapat memunculkan potensi untuk merusak masa depan bangsa, sehingga harus dicegah dari akar-akarnya. "Hoaks ini tidak baik karena bisa memengaruhi mindset anak-anak kita sebagai masa depan bangsa. Kita harus bisa terima ITE, sehingga kita bisa mengendalikannya dengan etika dan estetika. Jadi untuk upload mikir-mikir dulu, cocok atau tidak," tutur dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement