REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono mengungkapkan, investigasi terhadap peristiwa tenggelamnya satu unit M113 milik TNI AD di Sungai Bogowonto, Purworejo. Tank itu tenggelam saat mengangkut siswa PAUD dalam rangka kegiatan outbond pada pekan lalu.
Namun, dirinya mengaku belum mendapatkan berkas laporan tersebut. Di sisi lain ia mengatakan jika tank yang digunakan untuk mengangkut siswa PAUD masih dalam keadaan baru.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan menutup-nutupi dalam peristiwa tersebut. Sebab, kejadian yang menewaskan dua orang itu yaitu prajurit TNI, Pratu Randi Suryadi dan Kepala Sekolah PAUD Ananda Iswandari menjadi bahan evaluasi bagi dirinya.
"Kita sudah investigasi, namun hasilnya belum sampai ke saya. Tapi semua akan diinvestigasi dengan benar, tidak ada yang ditutup-tutupi," ujarnya seusai membuka Rapat Pembinaan Teknis Kecabangan (Rabinniscab) TNI AD Tahun 2018 di Pusdikkav Pussenkav TNI Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (12/3).
Menurutnya, pihaknya akan menjadikan peristiwa tersebut sebagai evaluasi bagi dirinya. "Saya akan mengetahui bagaimana prosedurnya apakah benar atau tidak," tegasnya.
Ia menuturkan, tank yang digunakan oleh siswa PAUD tersebut masih dalam kondisi bagus. Bahkan, sebagian alat-alat yang ada masih belum datang dikirimkan. "Masih bagus, itu alatnya baru, sebagiannya masih belum datang, masih kita tunggu kelengkapannya," katanya.
Terkait kematian salah seorang prajuritnya, dia menegaskan bahwa penyebabnya bukan kecelakaan tetapi karena menolong atau menyelamatkan orang. Pihak TNI AD telah mengangkat tank tersebut dan sejauh ini, katanya tidak ada masalah yang dialami.
"Ke dalam, saya harus mengevaluasi terkait kemampuan prajurit dalam mengawaki tank," ungkapnya. Menurtnya, ia mengungkapkan jika izin outbound dari siswa PAUD tersebut ada, namun untuk pengerahannya tidak ada.