Sabtu 10 Mar 2018 21:57 WIB

TNI Kerahkan Polisi Militer Selidiki Kecelakaan Tank

Dua orang tewas dalam insiden tenggelamnya satu unit Tank M113A1 milik TNI AD.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Arus sungai. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Arus sungai. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang tewas dalam insiden tenggelamnya satu unit Tank M113A1 TNI AD di Sungai Bogowonto Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3). Terkait kejadian tersebut, TNI mengerahkan Polisi Militer untuk melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut.

"Saat ini tim dari intel Divisi, Pom Divisi bekerja sama dengan Polres dan Satuan Pom setempat, sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini," kata Kadispenad Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (10/3).

Alfret menjelaskan, unit Tank M113A1 itu mengalami kecelakaan saat mengangkut sekitar 20 anak-anak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK Sindurjan Kec Purworejo yang sedang melaksanakan out bond di Sungai Bogowonto. Akibatnya dua orang meninggal dalam kejadian tersebut, yakni Pratu Randi dan Ibu pengasuh TK sekaligus Ketua Yayasan TK Ananda, Iswandari.

Alfret menekankan, sebagai bentuk keprihatinan, jajarannya mengucapkan duka cita yang mendalam dan memberikan santunan kepada keluarga korban, Pratu Randi maupun Iswandari. "Kejadian ini memberikan pembelajaran penting bagi TNI AD dan kita berharap hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang," ujar dia. 

Kecelakaan atas satu tank angkut personel M-113 di Sungai Bogowonto, Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (10/3) siang. Tank itu mengangkut anak-anak PAUD Ananda, dari Kelurahan Sindurjan, Purworejo serta anak TK.

Rombongan PAUD Ananda yang turut dalam program outbond yang melibatkan tiga unit tank angkut personel M-113 itu terdiri dari 16 anak dan seorang guru. Selain mereka, masih ada TK Masitoh (71 anak dan empat guru), TK Siwi (20 anak dan dua guru), PAUD Lestari (20 anak dan empat guru), PAUD Handayani (35 anak).

Pelaksanaan outbound bagi anak-anak itu dipecah menjadi dua gilir jalan, dengan anak-anak menaiki kabin tank M-113. Pada gilir jalan kedua, insiden itu terjadi, setelah satu tank M-113 tergelincir dan masuk ke dalam Sungai Bogowonto.

Tidak ada yang meninggal di dalam kabin tank. Korban jiwa terjadi pada saat mereka sudah keluar dari tank dan terseret arus Sungai Bogowonto. Seorang personel Batalyon Infantri Mekanis 412, Prajurit Satu Rendi dan Kepala PAUD Ananda, Iswandari, meninggal dunia dalam kejadian itu. Rendi meninggal dunia setelah dia berupaya sekuat tenaga menyelamatkan warga sipil yang turut dalam tank itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement