Rabu 07 Mar 2018 11:04 WIB

PKB: Enggak Elok Jika Kami Buat Poros Baru

PKB tetap memprioritaskan Cak Imin jadi cawapres di Pilpres 2019

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/11).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) di teras belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menyatakan PKB belum mempunyai keinginan membuat poros koalisi baru untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PKB berupaya menggolkan rencana menggandeng bakal capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"(Poros baru) belum digagas. Ini kan baru aspirasi-aspirasi dari beberapa kelompok, namun PKB belum menggagas itu. PKB masih serius berkomunikasi dengan Pak Jokowi sebaik-baiknya, karena kan PKB bagian dari pemerintahan hari ini," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (7/3).

Baca: LSI: Poros Baru dan Capres Alternatif Sulit Direalisasikan.

Karena itu, menurut Lukman, tidak pantas jika PKB membuat poros koalisi yang baru. Di satu sisi, PKB masih memiliki sisa waktu untuk bekerja bersama Jokowi di pemerintahan. "Enggak elok bagi PKB membuat poros-poros baru, sementara masih ada sisa waktu untuk terus bersama dengan Pak Jokowi," ujarnya.

Di kursi pemerintahan saat ini, ada tiga menteri yang berasal dari PKB. Tiga itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri, Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi, dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. "Prioritas PKB yaitu bagaimana berupaya untuk menggandeng Pak Jokowi dengan Cak Imin. Harga mati PKB kan Ketum Cak Imin sebagai calon wakil presiden. Jadi kita mendorong Cak Imin dengan segala kemammpuan kami," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement