REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Kinerja Perusahaan Daerah, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo membukukan laba bersih Rp 1 Miliar selama 2017. Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo, mengatakan keuntungan yang diperoleh TSTJ naik pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, hal ini tak lepas dari pembenahan yang dilakukan manajemen TSTJ, mulai dari pembangunan fisik hingga penataan dan pengelolaan manajemen TSTJ yang lebih baik.
Bimo menjelaskan selama 2017, omset TSTJ diperoleh dari sektor pendapatan usaha sebesar Rp 7,7 Miliar serta pendapatan di luar usaha Rp 421 juta. Perolehan tersebut, jelas Bimo telah mampu menutup beban usaha dan biaya operasional selama tahun tersebut yang nilainya mencapai Rp 7 Miliar.
Hingga tutup buku, kata dia, laba kotor yang di peroleh TSTJ sebesar 1,175 Miliar. Setelah dikenakan potongan pajak penghasilan sebesar Rp 93 juta, laba bersih TSTJ sebesar Rp 1 Miliar.
Ini menjadi rekor tertinggi bagi TSTJ, bahkan tahun sebelumnya saaja hanya mencapai 234 juta, kata Bimo pada Kamis (1/3).
Bimo menjelaskan pada 2016, keuntungan yang diperoleh TSTJ tak seimbang, di mana pendapatan yang diperoleh hanya sebesar Rp 5,990 Miliar sementara beban usaha dan biaya operasional mencapai Rp 5,988 miliar. Sementara dukungan pendapatan di luar usaha hanya mencapai Rp 301,9 juta.
Bimo mengungkapkan meroketnya keuntungan TSTJ pada 2017 disebkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Tercatat TSTJ mampu menjual tiket pada pengunjung hingga 418 ribu tiket. Jumlah pengunjug TSTJ tahun lalu pun meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2016, pengunjung TSTJ hanya mencapai 382 ribu pengunjung, pada 2015 hanya 352 ribu pengunjung.
Menurutnya dengan perbaikan dan penambahan sejumlah sarana di dalam taman satwa semakin mendorong minat wisatawan untuk datang. Terlebih, tahu lalu, TSTJ mempercantik diri dengan adanya taman lampion dan air mancur menari yang berdampak besar pada kunjungan wisata.
Kita perbaiki manajemennya, memperbaiki juga kandang-kandang yang rusak, ksehatan hewan kita tingkatkan. Yang tak kalah penting kita promosi sampai lintas provinsi, tuturnya.
Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo pun mengapresiasi kinerja positif TSTJ. Bahkan menurut Rudyatmo capaian TSTJ tersebut menjadi paling tinggi dari perusahaan daerah yang ada di kota Solo. Meski begitu, menurutnya yang terpenting bagi perusahaan daerah bukanlah untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Melainkan agar bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Rudyatmo berharap kinerja positif TSTJ dapat menjadi pelecut semangat Perusahaan Daerah lainnya.
Bagi saya yang penting Perusahan Daerah harus bermanfaat, harus punya dampak langsung bagi masyarakat, katanya.