Selasa 27 Feb 2018 15:08 WIB

Terjatuh dari Buritan Kapal, Nelayan Hilang di Teluk Lampung

Nelayan terjatuh saat hendak mengambil wudhu di buritan kapal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Tenggelam di laut (ilustrasi).
Foto: Antara
Tenggelam di laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Kantor SAR dan Kepolisian Perairan (Polair) Polda Lampung melakukan pencarian terhadap Selamet (50 tahun), seorang nelayan Teluk Lampung yang tenggelam di sekitar perairan Pulau Mahitam dan Pulau Tegal, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Selasa (27/2). Selamet berlayar bersama nakhodanya Nofri, menggunakan Kapal Motor Kenanga Jaya mencari ikan di perairan tersebut, Senin (26/2) dini hari.

"Kami mulai melakukan pencarian ABK (anak buah kapal) yang tenggelam pada hari ini (Selasa, 27/2)," kata Kasat Patroli Polair Polda Lampung AKBP Huari kepada wartawan, Selasa (27/2).

Ia mengatakan, petugas mendapat laporan tenggelamnya Slamet pada Senin dini hari. Polair menerjunkan sedikitnya 20 personel lengkap dengan peralatan laut untuk menyisir ABK yang berprofesi nelayan tersebut.

Huari mengatakan, berdasarkan penuturan nakhodanya, Selamet terjatuh dari kapalnya saat hendak mengambil wudhu. Warga Jalan RE Martadinata, Gang Ario, Pesawaran tersebut tenggelam di perairan Pulau Mahitam, pada Senin petang.

KM Kenanga Jaya berniat akan kembali ke Pelabuhan Lempasing setelah berlayar mencari ikan. Namun saat Selamet mengambil air wudhu di buritan kapal, ia terjatuh ke laut dan langsung hilang.

Nakhoda Noferi juga telah melakukan pencarian namun tak berhasil. Ia melaporkan ke Pangkalan Pelabuhan Lempasing untuk meminta bantuan kapal patroli polisi setempat untuk bersama mencari nelayan tersebut. Namun hingga Senin petang hasilnya nihil, dan pencarian dilakukan keesokan harinya.

Kepala Humas Kantor SAR Lampung Deni Kurniawan mengatakan, timnya juga melakukan pencarian nelayan yang tenggelam di Pulau Tegal dan Pulau Mahitam. Menurutnya, pencarian dilakukan dengan radius sekitar lima mil dari titik koordinat korban tenggelam.

Tim SAR Lampung yang turun melakukan pencarian sebanyak delapan orang. Tim belum berhasil menemukan korban hingga malam hari, dan juga dilanjutkan pada keesokan harinya.

Hingga Selasa petang, petugas belum menemukan korban yang tenggelam tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement