Selasa 27 Feb 2018 07:55 WIB

Ada 67 Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon

Berdasarkan hasil pemantauan 2017.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Badak Jawa
Foto: .
Badak Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merilis hasil populasi badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) hasil pemantauan 2017. Diketahui, jumlah minimum populasi badak Jawa di TNUK mencapai 67 ekor, terdiri atas 37 individu jantan dan 30 individu betina.

Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat saat rilis data populasi badak Jawa tahun 2017 mengatakan, dari jumlah tersebut, 13 individu di antaranya dikategorikan dalam kelas umur anak dan 54 individu lainnya remaja-dewasa.

Pada 2017, Balai TNUK menempatkan 100 kamera video trap di Semenanjung Ujung Kulon yang menjadi habitat badak Jawa. Dari hasil identifikasi klip video, badak Jawa yang terekam sebanyak 57 individu. Namun, sebanyak 10 individu badak Jawa tidak terekam kamera video trap.

"Kemungkinan dari 10 individu badak tersebut berpindah jalur sehingga berada di luar jangkauan pengamatan kamera," ujarnya.

Dalam hasil pemantauan lapangan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kematian badak Jawa. "Sehingga, bisa diambil keismpulan setidaknya populasi badak Jawa Tahun 2017 masih sama dengan tahun 2016 sejumlah 67 individu," kata dia.

Badak Jawa merupakan spesies paling langka di antara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga masuk kategori critically endangered dalam daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Badak jawa terdaftar dalam Apendiks I Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah. Badak Jawa juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa.

Menurutnya, dengan masih ditemukannya klip video hasil kamera trap anak badak Jawa dalam jumlah yang relatif besar menunjukkan populasi badak Jawa di TNUK masih mengalami perkembangbiakan alami dengan baik sehingga memberi harapan besar bagi keberlangsungan hidup satwa langka tersebut.

Rilis hasil monitoring badak Jawa ini bertepatan dengan peringatan hari jadi TNUK ke-26.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement