Ahad 25 Feb 2018 21:13 WIB

Fahira Tuduh Pelapor Anies Sandi Simpan Dendam

Pelaporan ke polisi dan rencana interpelasi, langkah mengganggu kinerja Anies-Sandi.

Rep: Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Jakarta terpilih Sandiaga Uno dan Ketua Umum Bang Japar Fahira Idris (kanan) hadir pada acara apel akbar pelantkan ormas dan LBH Bang Japar di Jakarta, Ahad(13/8).
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan bersama Wakil Gubernur Jakarta terpilih Sandiaga Uno dan Ketua Umum Bang Japar Fahira Idris (kanan) hadir pada acara apel akbar pelantkan ormas dan LBH Bang Japar di Jakarta, Ahad(13/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris berpendapat, pihak-pihak yang saat ini melaporkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno, masih menyimpan dendam. Ia menuduh pelapor adalah pihak-pihak yang kalah dalam Pilkada Jakarta 2017.

Bagi Fahira, pelaporan Anies Baswedan ke polisi atas kebijakan penutupan Jalan Jatibaru sangat mengada-ada. Kebijakan itu, kata Fahira, adalah solusi sementara penataan Tanah Abang.

Kebijakan itu juga memunculkan reaksi baru. Ia menyebut, ada fraksi di DPRD DKI Jakarta yang hendak melengserkan Anies-Sandi melalui jalan interpelasi. Beberapa kebijakan yang menjadi materi kritikan adalah penutupan Jalan Jatibaru, penyelenggaraan kegiatan besar di Monas, dan ambuknya tiang girder di tol Becakayu. "Padahal, proyek ini adalah proyek strategis nasional yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat," katanya.

Menurut Fahira, pelaporan ke polisi dan rencana interpelasi itu merupakan langkah untuk mengganggu kinerja Anies-Sandi. "Buktinya, reklamasi yang bertahun-tahun menabrak aturan, mereka hanya senyum-senyum saja," kata dia dalam keterangan tertulis.

Hal ini disampaikan pada peringatan Milad ke-1 Bang Japar. Selain dihadiri Gubernur dan Wagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Milad Bang Japar juga dihadiri Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, KH Abdullah Syafei, Ustaz Bachtiar Nasir, KH Slamet Maarif, Hanafi Rais, Jawara Damin Sada Assegap, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement