Rabu 21 Feb 2018 23:46 WIB

Industri Pertahanan Nasional Diharapkan Terus Meningkat

Bukan hanya dari segi kuantitas, melainkan juga dari nilai kualitas

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Hazliansyah
Ketua DPR Bambang Soesatyo (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua DPR Bambang Soesatyo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo menekankan peningkatan industri pertahanan dalam negeri. Hal ini untuk menunjukan kedaulatan bangsa serta nilai tambah bagi perekonomian nasional. Bambang berharap peringkat pertahanan Indonesia dari posisi saat ini 14, menjadi 10 besar dunia.

"Saya mendukung industri pertahanan yang dikelola pihak swasta bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan hanya dari segi kuantitasnya, melainkan juga dari nilai kualitas, sehingga tak kalah dari industri pertahanan luar negeri," kata Bambang saat membuka Rapat Umum Anggota Luar Biasa Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional/Pinhantanas sebagaimana keterangan yang diterima wartawan pada Rabu (20/2).

Bambang juga menyinggung kemampuan BUMN yang dinilai tak mampu memenuhi kebutuhan alutsista nasional. Karena itu, ia menyarankan BUMN bisa bekerja sama dengan para pelaku industri pertahanan swasta dalam negeri, dibandingkan menggunakan dari luar.

"Jangan sedikit-sedikit impor. Melihat hasil karya alutsista karya anak bangsa yang dipamerkan ini, saya yakin industri pertahanan swasta kita sudah mampu memproduksi dengan kualitas yang baik. Kita harus percaya diri dengan kemampuan bangsa sendiri," ujar Bambang.

Bamsoet, sapaan akrabnya mengatakan, DPR RI juga telah berkomitmen memperkuat alutsista untuk memenuhi kebutuhan sistem pertahanan dan keamanan nasional. Salah satunya dengan ditingkatkannya anggaran pertahanan, yakni di APBN 2018, alokasinya mencapai 107 triliun, dan 15 triliun digunakan membeli alutsista.

"Dengan anggaran yang cukup besar tersebut, saya ingin kedepannya industri pertahanan dalam negeri yang lebih diutamakan," ujarnya.

Hal ini karena menurut Politisi Partai Golkar tersebut, hampir 80 persen peralatan pertahanan nasional dipenuhi impor. Kalaupun ada yang dibuat di dalam negeri oleh BUM, terkadang juga hasil impor yang begitu sampai Indonesia diganti merk.

"Ini juga tidak boleh terjadi. Kita jangan jadi bangsa yang membohongi diri sendiri," kata Bamsoet.

Fauziah Mursid

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement