REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten memfokuskan pada empat prioritas program yang akan dijalankan pada 2018 dan 2019. Salah satunya penataan destinasi wisata dalam upaya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Senin (19/2), mengatakan ada empat pilar prioritas program yang akan dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Banten. Mulai dari penataan destinasi sesuai indikator daya tarik wisatawan yang meliputi aspek infrastruktur, lokasi parkir, akses menuju objek wisata serta pengembangan masyarakat di sekitar destinasi wisata, salah satunya yang sedang dilakukan adalah revitaliasi lokasi wisata ziarah Banten Lama.
"Fokus lainnya penguatan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dan pemasaran pariwisata," katanya usai menggelar Forum Rencana Kerja Dinas Pariwisata Provinsi Banten tahun 2019 di aula Dinas Pariwisata Pemprov Banten.
Dari program-program prioritas tersebut, kata dia, nantinya akan dipisahkan sesuai dengan masukan-masukan dari pemangku kepentingan pariwisata di Provinsi Banten untuk mendapatkan dukungan anggaran, baik dari pemerintah pusat melalui APBN maupun APBD. Serta melalui pos anggaran yang ada di masing-masing organiasi perangkat daerah (OPD) yang memberikan daya dukung terhadap pengembangan pariwisata di Provinsi Banten.
"Nanti kita akan pihak-pihak dan tetap kita kawal. Tapi fokus kita tahun ini dan 2019 pada pengembangan destinasi wisata,"katanya.
Tujuannya, kata dia, sesuai dengan arahan dari gubernur Banten, pengembangan destinasi wisata tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan lama tinggal wisatawan yang datang ke Banten.
"Kalau destinasi wisatanya bagus, nanti juga wisatawan bisa berhari-hari berada di lokasi tersebut dan mereka suatu saat akan kembali lagi datang ke objek wisata itu," kata Eneng Nurcahyati.
Menurutnya, Forum Rencana Kerja Dinas Pariwisata Provinsi Banten tahun 2019 dalam upaya menampung berbagai masukan dan usulan untuk penyusunan program dan rencana kerja Dinas Pariwisata Provinsi Banten Tahun 2019. Setelah berbagai usualan tersebut masuk dari semua pihak terkait atau "stakeholder" kepariwisataan di Banten, nantinya akan dipisahkan dan yang menjadi prioritas akan dituangkan dalam program untuk dilaksanakan Tahun 2019.
Sementara Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Banten Ranta Suharta mengatakan, potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang dimiliki Provinsi Banten selayaknya mendapatkan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Pada tahun 2015, tiga sub sektor ekonomi kreatif seperti fashion, kriya dan kuliner Banten berada di posisi ke tiga tingkat nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Timur dengan total ekspor mencapai 3,03 miliar dolar AS atau sekitar 15,66 persen.
Menurutnya, meski saat ini sektor infrastruktur, pendidikan dan kesehatan menjadi fokus pemerintah provinsi beberapa tahun ke depan, pemerintah provinsi juga tidak mengesampingkan kepentingan pariwisata. "Terbukti, saat ini dibangun infrastruktur dari dan ke daerah tujuan wisata, revitalisasi kawasan Banten Lama dan percepatan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Lesung yang sampai saat ini nilai investasinya sudah mencapai Rp 241 miliar," kata Ranta.
Oleh karena itu, kata dia, dengan adanya forum Rencana Kerja (Renja) Pariwisata ini dapat menjaring aspirasi pelaku usaha pariwisata dari seluruh kabupaten atau kota di Banten. Ini dilakukan guna perencanaan pembangunan pariwisata di Banten pada 2019 mendatang.