Kamis 15 Feb 2018 22:48 WIB

Jokowi Minta Penerima PKH Tingkatkan Gizi Keluarga

Jokowi melarang uang PKH untuk beli rokok.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan secara simbolik Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2).
Foto: Antara/Yusran Uccang
Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan secara simbolik Kartu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Lapangan Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Presiden Joko Widodo meminta penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) meningkatkan gizi keluarga.

Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pada Kamis (15/2). Di lokasi tersebut, tepatnya di Lapangan Syeikh Yusuf, telah menunggu 1.500 masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang berasal dari sejumlah daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepada para penerima manfaat, Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar bantuan tersebut hanya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan peningkatan gizi keluarga.

"Beri tahu suami Pak ini tidak boleh untuk beli rokok. Ini hanya untuk anak kita. Untuk pendidikan, sekolah, gizi anak. Rokok bapak cari sendiri. Beri tahu pelan-pelan jangan bentak," ujar Jokowi saat memberikan bantuan melalui siaran pers, Kamis (15/2).

Selain itu, Jokowi menyerahkan 1.690 Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para siswa dari beragam jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga program kesetaraan. Kartu tersebut diberikan pemerintah sebagai upaya untuk memberikan jaminan akses pendidikan yang layak bagi pelajar di seluruh Tanah Air.

"Beli pulsa tidak boleh. Kalau ketahuan uangnya beli pulsa, kartunya dicabut. Kita janjian ya? Ini berkaitan dengan sekolah," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula 300 guru penerima sertifikasi profesi. Presiden pun menyampaikan apresiasi tinggi kepada para guru yang telah berhasil mendapatkan sertifikasi. Menurut data yang diterimanya, saat ini sudah ada 62 ribu guru di Provinsi Sulawesi Selatan yang sudah lulus sertifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement