Rabu 14 Feb 2018 00:02 WIB

Kemendikbud-TNI Selenggarakan Kegiatan Asistensi Pendidikan

Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi siswa dan siswi.

Kemendibud dan TNI bekerja sama selenggarakan kegiatan asistensi pendidikan.
Foto: Kemendikbud
Kemendibud dan TNI bekerja sama selenggarakan kegiatan asistensi pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Sebagai wujud melaksanakan mandat Nawa Cita Presiden RI, Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mereka menyelenggarakan kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi siswa dan siswi jenjang pendidikan SMP, di Ambon, Selasa (13/2).

Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara dilaksanakan sebagai wujud menjalankan mandat Nawa Cita tentang penguatan karakter. "Penguatan pendidikan karakter harus dilakukan di semua lingkungan pendidikan, dan salah satu program tersebut adalah memperkuat kembali pemahaman dan pelaksanaan Pendidikan Pancasila dan peran serta partisipasi penuh terhadap bela negara,” demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, pada apel pagi, sekaligus pembukaan acara tersebut, di Komando Resort Militer 151 Binaiya, Kota Ambon, Maluku, Selasa (13/3), seperti dalam siaran persnya.

Di tengah para peserta dan pendamping program kegiatan tersebut, Dirjen Hamid, menyampaikan hal yang perlu dilakukan para siswa sebagai upaya penguatan pendidikan karakter melalui Pendidikan Pancasila dan Bela Negara. Para siswa diharapkan dapat melakukan kegiatan dengan nilai-nilai karakter baik berlandaskan agama dan tradisi, kejujuran, taat kepada guru, dan orang tua.

Kemudian para siswa diharapkan dapat melakukan penguatan karakter yang berorientasi pada kinerja, disiplin, tanggungjawab, memiliki cita-cita yang tinggi, dan tidak patah semangat jika mengalami kegagalan. “Karakter yang berkaitan dengan kebangsaan dan nasionalisme. Kebangsaan dan cinta Tanah Air itu bukan hal yang bisa ditawar, kalau itu sudah luntur pada generasi kita maka taruhannya itu NKRI. Yang adik-adik lakukan sekarang itu adalah bagian yang ketiga ini, kita perkokoh Pendidikan Pancasila, kita Bela Negara kita sebagai bukti kita cinta kepada tanah air kita,” tutur Dirjen Hamid.

Selain itu, Dirjen Hamid, juga menyampaikan hal yang harus dihindari para siswa, yakni jangan biasakan membiarkan perundungan hingga tawuran. Jika ada siswa yang melakukan hal tersebut, kata Dirjen Hamid, jangan dibiarkan saja, dan harus dihentikan. Kemudian, hindari pornografi dan porno aksi, serta jauhi segala bentuk narkoba. “Terakhir yang harus dihindari oleh seluruh siswa adalah segala macam bentuk pemikiran atau aksi-aksi radikalisme,” tegas Dirjen Hamid.

Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara yang dilaksanaan di Kota Ambon ini merupakan salah satu percontohan. “Kemendikbud memberikan satu bentuk percontohan untuk memperkuat Pendidikan Pancasila dan Bela Negara, yang kemudian diharapkan pemerintah daerah lain dapat melaksanakan kegiatan yang serupa. Percontohan kita ambil dua daerah, bagian timur di Kota Ambon, dan bagian barat akan dilaksanakan di Kota Medan,” jelas Dirjen Hamid.

Ia berharap melalui kegiatan tersebut para peserta juga dapat teredukasikan dan memiliki pemahaman tentang penggunaan media sosial yang baik. “Tidak semua yang ada di media sosial itu baik. Kita berikan pemahaman kepada mereka, bahwa setiap yang masuk di media sosial itu harus di klarifikasi, sumbernya harus jelas, dan kegunaannya juga jelas,” jelas Dirjen Hamid.

Pada kesempatan ini, Puanter Sterad Markas Besar Angkatan Darat, Kolonel Inf. Yunianto Paban 2, yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa peran TNI adalah membantu Kemendikbud berdasarkan perjanjian kerjasama yang ditandatangani Mendikbud dan Panglima TNI, untuk bersama-sama membantu melaksanakan perwujudan dari Pendidikan Pancasila dan Bela Negara.

“Pada kegiatan ini, para siswa selain mendapatkan paparan tentang Pendidikan Pancasila dan Bela Negara juga diberikan pengenalan Alutsista, dan kemudian kita berikan kesempatan untuk naik kendaraan tempur yang melintasi jalan di depan sekitar Korem,” Jelas perwira yang akrab disapa Yunianto tersebut.

Para peserta kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara berjumlah 475 siswa dan 25 pendamping, berasal dari SMP Negeri 1 Ambon, SMP Negeri 9 Ambon, SMP Negeri 10 Ambon, SMP Negeri 12 Ambon, SMP Negeri 16 Ambon, SMP Kristen YPKPM, SMP AL-Hurah Ambon, SMP IT AS-Asalam, SMP Muhamadiyah, SMP AL-Wathan, SMP AL-Hilal Ambon, dan SMP Hang Tuah Ambon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement