Selasa 13 Feb 2018 13:50 WIB

Operasi Tahap Dua Mata Novel Baswedan Belum Bisa Dilakukan

Operasi tahap dua dilakukan setelah pertumbuhan selaput mata telah merata

Novel Baswedan
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginformasikan bahwa operasi tambahan pada mata kiri Novel Baswedan di Singapura, Senin (12/2), berjalan lancar. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan operasi tambahan itu disebabkan terdapat kondisi belum maksimalnya pertumbuhan selaput mata kiri bagian tengah setelah dilakukan pemeriksaan dan konsultasi antara dokter ahli Singapura dan Inggris.

Menurut Febri, operasi tambahan pada mata kiri Novel itu berlangsung selama dua jam dan pada Selasa dokter ahli akan mengecek kembali mata kiri Novel pasca operasi itu. "Dengan dilakukan operasi tambahan pada mata kiri Novel itu, operasi tahap dua untuk pemasangan artificial kornea belum dapat dilakukan jika pertumbuhan selaput mata belum merata secara keseluruhan," kata Febri, Selasa (13/2).

Sementara terkait belum terungkapnya pelaku penyerangan Novel, KPK mengharapkan penanganan perkara itu masih terus dilakukan secara serius. Sampai saat ini, pelaku penyerangan belum ditemukan.

"Setelah melewati 10 bulan sejak peristiwa terjadi, semoga penanganan perkara ini masih terus dilakukan secara serius. Jika pelaku tidak ditemukan, risiko yang sama tentu dapat terjadi pada seluruh pihak yang bekerja memperjuangkan pemberantasan korupsi," kata Febri.

Febri menyatakan bahwa dari hasil koordinasi antara tim yang ditugaskan KPK disampaikan bahwa penyidik Polda Metro Jaya masih terus bekerja terkait penanganan perkara tersebut. Terkait dengan pernyataan pihak tertentu yang menyampaikan bahwa kendala penanganan perkara disebabkan belum bisa dilakukan pemeriksaan terhadap Novel, ia tegaskan Novel Baswedan telah diperiksa secara pro justitia oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Bahkan sebelum operasi mata tahap satu dilakukan," ungkap Febri.

Saat itu, kata dia, pimpinan KPK juga mendampingi dan telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Polda Metro Jaya. Sehingga KPK mengharapkan informasi-informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar sehingga tidak membuat publik salah memahami.

"Pihak keluarga dan juga KPK terus menanti kapan pelaku penyerang bisa diproses hingga aktor intelektual juga bisa ditemukan. Kami sampaikan terima kasih juga pada Presiden karena perhatian yang sangat besar terhadap kasus ini," kata Febri.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel mengalami kerusakan sehingga harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-el).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement