REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Gubernur Bank Indonesia Rachmat Saleh meninggal dunia sore ini di RS Abdi Waluyo. Beliau wafat dalam usia 87 tahun.
Beliau wafat tiga hari setelah bukunya "Legacy Sang Lagenda Kejujuran" diluncurkan pada Hari Pers Nasional 9 Februari 2018 di Padang, Sumatera Barat.
Pada momen itu bukunya dengan 29 buku lainnya yang ditulis wartawan diserahkan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kepada Presiden Jokowi.
Kabar duka ini disampaikan oleh menantu Rachmat Saleh di media sosial.
Rachmat Saleh semasa hidup (kiri).
"Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, telah berpulang ayahanda kami, Bapak Rachmat Saleh. Terima kasih atas doa-doanya selama ini, dan mohon maaf atas semua kesalahan yang mungkin pernah bapak lakukan, baik disengaja maupun tidak,"unggah menantu Rachmat Saleh, Maman Suherman dalam akun Twitternya, @maman1965, dikutip Republika.co.id, Ahad (11/2).
Rachmat Saleh merupakan Menteri Perdagangan era Orde Baru. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengawali kariernya mulai di Bank Indonesia (BI), sebagai pegawai staf umum Bagian Ekonomi Statistik, 1956.
Ia sempat ditempatkan di Reserve Bank of India, Bombay. Selain itu ia pernah dipercayai menjadi wakil sementara pada perwakilan BI di AS. Pada tahun itu ia juga sekretaris pembantu pada perwakilan RI di Amsterdam, Negeri Belanda.
Kemudian pada 1972, Gubernur BI,Drs. Radius Prawiro, menjadi menteri perdagangan, dan Rachmat menggantikannya sebagai Gubernur BI.