REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso turut menyampaikan duka citanya terhadap kepergian mantan Gubernur Bank Indonesia Rachmat Saleh, Ahad (11/2) sore tadi. Santoso mengatakan, almarhum merupakan sosok yang tegas dan panutan dalam berbagai hal.
Dimana, almarhum merupakan sosok yang ikut berkontribusi, khususnya dalam dunia perekonomian.
"Almarhum meletakkan dasar-dasar kebijakan moneter dimasa beliau (ketika menjabat sebagai Gubernur BI 1973-1983). Dimana masa itu ekonomi kita dari masa tertutup jadi masa yang terbuka. Sehinggga perekonomian Indonesia menjadi sangat berkembang, lebih memberikan peran kepada sektor swasta," kata Santoso di rumah duka, tepatnya Jalan Ampera No. 119, Cilandak, Jakarta Selatan, Ahad (11/2).
Sementara itu, Mantan Gubernur BI, Sudrajat Djiwandono, mengatakan, Rachmat merupakan putra terbaik bangsa. Integritas dan peran almarhum terhadap BI, lanjutnya akan selalu dikenang.
"Komitmen Pak Rachmat terhadap integritas dan perannya terhadap BI, dan mendukung perekonomian Indonesia, itu sudah menjadi legenda. Dan orang lain selalu mengingatnya," kata Sudrajat.
Almarhum, lanjutnya, juga merupakan seorang perintis yang ikut memperjuangkan BI menjadi Bank Sentral yang independen seperti sekarang.
"Almarhum juga mendidik tenaganya menjadi integritas, menanamkan kejujuran dan menjadi profesional," tambahnya.
Sejak jenazah almarhum tiba di rumah duka, banyak pelayat yang datang. Diantaranya, Gubernur BI Agus Matrowardojo, Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, Mantan Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Mantan Wakil Presiden Boediono.
Selain itu juga datang Arifin Panigoro, dan masih banyak lainnya.