Ahad 11 Feb 2018 13:55 WIB

Perangi Narkoba, Soekarwo Minta Masyarakat Perkuat Mental

Untuk memeranginya dibutuhkan komitmen sungguh-sungguh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hazliansyah
Gubernur Jawa Timur Soekarwo
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Gubernur Jawa Timur Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Narkotika atau narkoba merupakan musuh negara yang dapat membuat generasi muda penerus bangsa menjadi rusak. Oleh karena itu, narkoba harus diperangi secara serius.

"Untuk memeranginya dibutuhkan komitmen sungguh-sungguh guna memperkuat mental dan spiritual seluruh masyarakat," ujar Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Surabaya, Ahad (11/2).

Soekarwo berpendapat, tidak akan ada gunanya dilakukan pembangunan fisik di seluruh penjuru negeri, jika pembangunan mental atau spiritual manusia maupun masyarakatnya hancur akibat terkena kejahatan narkoba. Pembangunan mental masyarakat yang dimaksudnya adalah terciptanya kesadaran agar para generasi bangsa tidak terkena dampak langsung dari bahaya narkoba.

"Saya setuju upaya BNN mengambil sikap dengan menembak langsung bandar narkoba pada saat melaksanakan tugas dilapangan, apalagi jika  melawan saat terbukti membawa narkoba," kata Soekarwo.

Pria yang akrab disapa Pakde Karwo melanjutkan, dibutuhkan komitmen luar biasa dalam mengurus kejahatan bangsa seperti narkoba ini. Salah satu upaya sangat penting yakni mendeteksi dini dan mencegah narkoba dari elemen pemerintah desa.

"Mulai dari Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa atau yang disebut dengan tiga pilar pembangunan," ujar Pakde Karwo.

Alasannya, perangkat daerah tersebut yang langsung berinteraksi maupun bertemu dengan masyarakat dari bermacam-macam tingkatan atau profesi.  Sedangkan penyelesaian masalah, bisa dilakukan pada tingkat kecamatan. Sehingga, masalah narkoba ini tidak perlu sampai kabupaten/kota atau polres.

"Ini adalah proxy war dan menjadi ancaman negara yang serius. Maka RT/RW, Kecamatan hingga kelurahan harus menjadi mata dan telinga dari pemerintah. Dengan demikian, permasalahan bangsa seperti narkoba hingga terorisme bisa terdeteksi," ujar Soekarwo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement