Sabtu 10 Feb 2018 15:21 WIB

Rencana Materi Khotbah Diatur, Ini Kata Komisioner Bawaslu

Affifudin mengatakan materi khotbah akan disusun berbeda untuk setiap agama

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
 Suasana saat khotbah (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana saat khotbah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Bawaslu, Mochammad Affifudin, membenarkan pihaknya akan menyusun materi khotbah menjelang masa kampanye Pilkada 2018. Menurutnya, materi dalam khotbah tersebut untuk mencegah kampanye yang dilarang seperti politik uang, menyinggung suku agama ras dan antargolongan (SARA), serta penyebaran informasi hoax.

Nantinya materi tersebut akan disusun berbeda untuk setiap agama. Meski demikian, Affifudin menegaskan pihaknya tidak mengatur khotbahnya pada masing-masing agama.

Namun, lanjutnya, Bawaslu hanya menyediakan bahan khotbah yang berwawasan pencegahan pelanggaran Pemilu. Apalagi, kata dia, setiap agama juga melarang adanya politik uang, menyinggung SARA dan lainnya.

"Ini kan enggak mengatur khotbahnya. Artinya panduan untuk semua agama karena kita yakin semua agama pasti juga tidak setuju dengan politik uang, tidak setuju dengan politik adu domba SARA," terang Affifudin saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu (10/2).

Affifudin menambahkan, walaupun demikian Bawaslu tidak mewajibkan untuk menyampaikan materi tersebut dalam khotbah keagamaan. Menurutnya materi tersebut hanya regerensi tambahan saja.

Karena pihaknya melihat tokoh agama sebagai figur penting yang bisa diajak sosialisasi pencegahan pelanggaran dalam Pemilu. "Ingat ini enggak hanya untuk yg beragama Islam, tetapi kita melibatkan agama lainnya juga. Dan tokoh agama adalah mitra potensial untuk sosialisasi dan pencegahan atas pelanggaran pemilu," tuturnya.

Sebenarnya, sambung Affifudin, Bawaslu sudah pernah melakukan audiensi dengan tokoh-tokoh agama membahas materi khotbah Pilkada itu. Kemudian dalam waktu yang belum ditentukan pihaknya akan melakukan pertemuaan kembali dengan para pemuka agama itu.

"Sudah pernah audiensi. Pada saatnya pasti kita ketemu lagi," katanya.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu, Abhan, mengatakan, pihaknya berencana menggandeng pemuka agama dan ormas untuk menyosialisasikan kampanye anti SARA dan politik uang dalam Pilkada 2018. Menurut Abhan, rencana tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Abhan menyatakan, informasi antipolitik SARA dan politik uang akan disampaikan dalam materi khotbah keagamaan. "Saat ini, kami sedang merumuskan materi untuk khotbah tersebut. Kami menggandeng tokoh masyarakat, seluruh tokoh agama dan juga ormas," ujar Abhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement