Jumat 09 Feb 2018 15:00 WIB

Pemerintah Jakarta Timur Bantu Bersihkan Lumpur Sisa Banjir

Sudin SDA Jaktim terjunkan 150 personel untuk bersihkan sisa lumpur di Kampung Melayu

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Warga memindahkan barang-barang saat banjir yang merendam rumahnya akibat luapan Kali Ciliwung di Kebon Pala, Kampung Melayu (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga memindahkan barang-barang saat banjir yang merendam rumahnya akibat luapan Kali Ciliwung di Kebon Pala, Kampung Melayu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Usai banjir, sejumlah wilayah yang terkena banjkir kini penuh lumpur dan sampah sisa luapan air. Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur menerjunkan 150 personel untuk membersihkan sisa lumpur di kawasan Kampung Melayu.

"Sudin Sumber Daya Air sejak Senin (5/2) malam, kita action sampai pascapembersihannya dari kemarin dan sekarang ini. Alhamdulillah semua hampir beres," kata Kepala Suku Dinas SDA, Mustajab, saat ditemui di lokasi pembersihan, Jumat (9/2).

photo
Warga menerobos banjir yang merendam rumahnya akibat luapan Kali Ciliwung di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta.

Mustajab mengatakan, timnya perlu membersihkan saluran air agar tidak terhambat lumpur yang mengeras. Ia menyebut, masalah utama saat ini adalah lumpur dan sampah. "Karena kita butuh aliran itu tidak terganggu dengan adanya lumpur yang kemarin telah tergenang. Masalahnya sekarang lumpur dan sampah," tambah dia.

Hal senada diungkapkan Lurah Kampung Melayu, Setiyawan. Ia mengatakan sampah menjadi masalah utama pascabanjir di sejumlah wilayah. "Yang masalah pertama sampah, kita tadi sudah bersama warga masyarakat untuk kerja bakti dibantu PPSU. Sampah dari warga dikumpulkan di satu titik yg diangkut oleh mobil," kata Setiyawan.

Pantauan Republika.co.id, sebanyak 150 personel dari Sudin SDA, ditambah 500 personel PPSU dikerahkan membersihkan jalanan yang dipenuhi lumpur. Semprotan air dari Pemadam Kebakaran digunakan untuk menyemprot sisa lumpur. Selain itu, tinggi muka air di Kawasan Kampung Melayu telah turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement