Jumat 02 Feb 2018 15:36 WIB

Kebakaran di Gunung Talang Mulai Padam

Hujan gerimis membantu pemadaman api.

Kawasan hutan Gunung Talang, Solok, Sumatra Barat terbakar pada Kamis (1/2).
Foto: dok. Pos Pengamatan Gunung Api Talang
Kawasan hutan Gunung Talang, Solok, Sumatra Barat terbakar pada Kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  AROSUKA -- Kebakaran hutan di jalur pendakian Gunung Talang, Jorong Koto Ateh Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat mulai padam, Jumat (2/2). Kebakaran terjadi sejak Kamis (1/2) pagi. 

"Sekarang api sudah mulai padam. Dari tiga titik pemadaman hampir separuhnya sudah tidak terlihat lagi dari pesranggahan Gunung Talang," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasatpol PP dan Damkar) Kabupaten Solok, Efriadi di Pesanggrahan Gunung Talang, Jumat.

Sekitar pukul 12.00 WIB, api dan kepulan asap sudah mulai tidak terlihat. Pada pukul 03.00 pagi hujan gerimis membantu pemadaman api sehingga lahan terbakar berkurang.

Ia menyebutkan pihaknya melakukan pemadaman api dari tiga titik yaitu di Air Tawar, Aia batumbuk, dan Bukik Sileh. Sekitar 60 personel gabungan dari Satpol PP Damkar, BPBD, Tagana, relawan, dan penggiat alam dikerahkan untuk memadamkan api di Jalur pendakian dengan tindakan manual.

"Pemadaman dilakukan dengan memutus jalur api menggunakan parang atau senjata memotong semak yang terkena api, sehingga kebakaran tidak meluas," katanya.

Kendala dalam memadamkan api karena personel kekurangan peralatan, parang dan senjata. Walau demikian, Jumat pagi sekitar pukul 10.00, personel gabungan tetap menuju titik api untuk memastikan api sudah benar-benar padam dan tidak melebar ke lahan lain.

Sementara itu juru kunci Gunung Talang, Ruslan mengatakan kebakaran hutan di jalur pendakian memanjang sehingga membakar lahan lebih banyak. "Saya perkirakan luas lahan yang terbakar saat ini  mencapai 40 hektare," ujarnya.

Untuk sementara jalur pendakian sudah ditutup. Ketiga jalur di Aia Batumbuk, jalur Seroja, dan jalur Bukik Sileh sudah menutup poskonya.

Selama dua minggu diperkirakan jalur akan ditutup karena adanya abu pembakaran lahan dikhawatirkan akan mengganggu pernafasan.

Menurutnya, harus ditunggu hujan lebat agar abu-abu pembakaran habis, dan lahan kembali aman. "Kami sudah beritahukan kepada penjaga posko dan masyarakat sekitar agar memberitahukan kepada para pendaki untuk menunggu hingga kondisi alam sekitar lahan terbakar kembali kondusif," jelasnya.

Titik api yang dekat cadas memang cukup sulit dipadamkan karena sudah hampir mendekati lokasi kamping yang biasanya menjadi tempat upacara 17 Agustus. Sebelumnya, kemarin sekitar 15 orang pendaki turun dengan selamat dan aman, karena jarak mereka sekitar 2 Km yang cukup jauh dari api.

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dan ambulans pun disiagakan di tiga titik pemadaman tersebut untuk mengantisipasi ada yang terluka atau lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement