REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa kebakaran yang melanda Ruko Terra Drone di kawasan Jakarta Pusat menyisakan duka mendalam dengan ditemukannya 22 korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Berdasarkan laporan, ke-22 korban meninggal tersebut ditemukan dalam keadaan utuh dan masih dapat dikenali.
"Seyogianya kami melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga pemeriksaan DNA. Tapi tidak perlu dilakukan karena kondisi korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali," kata Kabid Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Polisi Rochmad pada Selasa (9/12/2025).
Menurut dia, sebanyak 22 korban yang ditemukan meninggal di Ruko Terra Drone dipastikan dapat dikenali karena tidak terbakar. Sementara itu, untuk hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP) Tim Labfor Polri terkait awal mula titik api dan dugaan penyebabnya kata dia, belum bisa disampaikan karena masih dalam pendalaman.
Untuk sementara pihaknya masih melakukan pendalaman. "Kami belum bisa memberikan jawaban pada hari ini. Namun setelah pemeriksaan dinyatakan selesai, kami atas izin dari penyidik akan menyampaikan informasi," ujarnya.
Ia mengatakan ada satu saksi yang mengetahui persis peristiwa kebakaran Ruko Terra Drone, tapi yang bersangkutan masih dalam keadaan trauma. "Semoga saksi bisa pulih dan setelah nanti dapat memberikan informasi juga keterangan, kami akan lakukan kembali pendalaman," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengatakan, korban tewas akibat kebakaran di Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa siang sebanyak 22 orang.
"Sampai pukul 17.00 WIB data korban, sudah 22 orang meninggal dunia," katanya.
Menurut dia, dari jumlah tersebut tujuh orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 lainnya merupakan perempuan. Susatyo mengatakan bahwa ke-22 korban meninggal dunia sudah dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, untuk dilakukan identifikasi.
View this post on Instagram