REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan MTR Hong Kong akan membantu MRT Jakarta dalam dua hal, yaitu pembangunan kapasitas dan penyiapan akademi. Program ini rencananya tak hanya disiapkan untuk pengelolaan MRT, namun juga LRT, BRT, hingga angkot.
"Tentu akan challenging karena beda-beda kebutuhannya," ujar Agung di Balai Kota DKI, Kamis (1/2).
Aspek keamanan merupakan hal utama yang akan ditekankan dalam Jakarta Transport Academy. Adapun hal utama yang akan dipelajari dalam pelatihan di Hong Kong adalah bagaimana pengoperasian moda transportasi dalam situasi riil.
"Kuncinya adalah mengetahui bagaimana pembuatan keputusan, kalau terjadi situasi seperti ini, apa langkah yang harus diambil," ujar dia.
Menurut rencana, akan ada dua orang yang dikirim ke Hong Kong dalam program ini. Mereka akan belajar mengenai pemeliharaan dan operasional. "Kita berencana operasi satu, pemeliharaan satu. Magang gitu," kata dia.
Agung belum dapat memberikan kepastian kapan pengiriman akan dimulai. Ia perlu waktu untuk menyusun jadwal para senior manajer, sebab saat ini mereka masih memegang peran strategis yang tak bisa ditinggalkan.
"Mereka di sini dibutuhkan untuk ngurus sama pemerintah, ngurus pembahasan subsidi, pembahasan segala macem," kata dia.
Ia menambahkan, sebelumnya PT MRT Jakarta telah melakukan berbagai program untuk menyiapkan sumber daya manusia. Beberapa program Railway Executive Program, Railway Operational Program, Railway Asset Management, dan sebagainya. Beberapa teknisi dan masinis telah dikirim untuk belajar di Malaysia. Ada pula yang menjadi bagian kerja sama pelatihan dengan PT KAI, PT PLN, dan sebagainya.
"Untuk yang sifatnya manajer, leadership, ini yang ke Hong Kong," ujar dia.