Ahad 28 Jan 2018 05:06 WIB

Polresta Seleksi Pengawal Pribadi untuk Balon Pilwalkot

“Tiap bakal calon harus dikawal pihak kepolisian yang terlatih dan mahir."

Rep: Adinda Pryanka / Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Pilkada Serentak
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bogor Kota mengadakan seleksi terhadap personel dari beberapa fungsi untuk dilatih sebagai tim khusus pengawal pribadi bagi masing-masing Bakal Calon (Balon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Sabtu (27/1). 

Kepala Bagian Sumda Polresta Bogor Kota, Kompol Syahroni Kuswandi, mengatakan, program pelatihan ini adalah bagian dari kebutuhan dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2018. “Tiap bakal calon harus dikawal pihak kepolisian yang terlatih dan mahir untuk mengawal selama proses kampanye, pemilihan hingga pelantikan,” kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (27/1). 

Syahroni menyebutkan, ada sejumlah faktor yang dipertimbangkan dalam memilih pengawal pribadi. Di antaranya, kemampuan mengemudikan kendaraan, kemahiran dalam beladiri hingga penggunaan senjata api dan membaca situasi.

Tim seleksi dipimpin oleh Syahroni dengan tim penguji oleh AKP Diana Susilowati, AKP Hariani, AKP Ilot Djuanda, AKP Herman J dan AKP Komarudin. Proses seleksi akan menghasilkan 32 pengawal, di mana tiap bakal calon mendapat empat pengawal. Total, terdapat empat pasang bakal calon dalam ajang Pilwalkot Bogor 2018. 

Syahroni menjelaskan, ada lima materi yang diuji. Pertama, parade, dinilai dari sikap, kesiapan dan kesiagaan personil perseorangan. Kedya, test drive yakni pengetahuan cara mengemudi, mengawal dan mengamankan tiap bakal calon. 

Ketiga, tes kesehatan agar saat pelaksanaan, tiap pengawal dapat bekerja secara optimal. Keempat, litsus atau penelitian khusus yang diuji oleh bidang Profesi dan Pengamanan (Propam). “Proses ini guna mengetahui karakter dan kepribadian, karakter dan mental calon pengawal pribadi, agar mereka bisa siap dan siaga saat pengawalan,” kata Syahroni.

Terakhir, test keahlian, yakni upaya panitia untuk mengetahui kemampuan perorangan baik bela diri, pemakaian senjata api maupun teknik pengamanan dan pengawalan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement