Jumat 26 Jan 2018 22:41 WIB

Kasatpol PP Menyesal Minta Wali Kota Tes Fisik Anggotanya

Terdapat tiga anggota Satpol PP Mataram yang dites fisik

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (kedua dari kiri) dan Kepala Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati (kedua dari kanan) memberikan penjelasan terkait tendangan 'kungfu' Wali Kota Mataram terhadap anggota Satpol PP di Kantor Wali Kota Mataram, NTB, Jumat (26/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Wali Kota Mataram Ahyar Abduh (kedua dari kiri) dan Kepala Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati (kedua dari kanan) memberikan penjelasan terkait tendangan 'kungfu' Wali Kota Mataram terhadap anggota Satpol PP di Kantor Wali Kota Mataram, NTB, Jumat (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Kepala Satpol PP Kota Mataram Bayu Pancapati mengaku menyesal telah meminta Wali Kota Mataram Ahyar Abduh melakukan tes fisik kepada anggota Satpol PP Mataram. Hal itu terjadi saat pelantikan dirinya sebagai Kasatpol PP Mataram yang baru pada 17 Januari lalu.

"Saya menyesal kalau ini menjadi hal negatif terhadap Pemkot Mataram terutama. Padahal itu acara tradisi Satpol PP yang sebenarnya tidak untuk dipublikasikan. Ini di luar dugaan saya," ujar Bayu saat ditemui Republika.co.id di Pendopo Wali Kota Mataram, NTB, Jumat (26/1).

Bayu menjelaskan, awalnya prosesi pelantikan dilakukan di dalam ruangan. Namun karena keterbatasan tempat akhirnya digelar di Halaman Wali Kota Mataram. Usai melantik dirinya, Bayu meminta Ahyar mengetes fisik anggotanya.

Bayu menyampaikan, apa yang dilakukan Ahyar tidak seperti yang tergambar pada foto-foto yang tersebar di media sosial (medsos). Terdapat tiga anggota Satpol PP Mataram yang dites fisik dengan cara dipukul dan ditendang.

"Saya meminta Pak Wali Kota tes fisik karena anggota sendiri yang meminta dites," lanjut Bayu.

Bayu menyebutkan, hanya ada tiga kali pukulan yang dilayangkan Ahyar kepada tiga anggota Satpol PP dan sama sekali tidak berakibat fatal lantaran hanya formalitas.

"Setelah itu, beliau atraksi tendangan, //nyamber// sedikit tapi tidak kena. Ketika pengambilan foto, momen itu kesannya tendangannya kena muka, padahal tidak kena," lanjut Bayu.

Meski begitu, Bayu menegaskan, kesiapan fisik menjadi syarat utama bagi para anggota Satpol PP agar mampu menjalankan tugas dalam mendukung kemajuan Kota Mataram.

"Kalau anggota saya lemah saat kegiatan lapangan malah dia digotong nanti, kita butuh anggota fisik yang bagus," ucap Bayu.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement