Rabu 24 Jan 2018 20:11 WIB

Pemprov DKI Ajak Angkot Gabung OK-Otrip

Semua angkutan umum di Jakarta ingin dibuat saling terintegrasi.

Red: Nur Aini
Sejumlah angkot menunggu penumpang yang menggunakan sistem kartu OK Otrip di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (19/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah angkot menunggu penumpang yang menggunakan sistem kartu OK Otrip di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak seluruh pengusaha angkutan kota (angkot) di wilayah Ibu Kota untuk bergabung dalam program OK-OTrip.

"Kami ingin mengajak semua pengusaha angkutan umum, terutama angkot, supaya ikut menjadi bagian dari program OK-OTrip," kata Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno di Jakarta, Rabu (24/1).

Melalui program OK-OTrip, menurut dia, akan terbentuk integrasi antara angkutan-angkutan umum, baik yang berukuran kecil, sedang maupun besar. "Semua angkutan umum yang ada di Jakarta ingin kami buat supaya saling terintegrasi satu sama lain. Makanya, kami ingin rangkul para pengusaha angkutan umum," ujar Sandiaga.

photo
Uji coba Ok Otrip, sistem transportasi massal terintegrasi.

Dalam program OK-OTrip tersebut, dia menuturkan pihaknya menawarkan sejumlah solusi bagi pengusaha angkot, yakni perpanjangan rute trayek atau membuat rute baru lainnya. "Meskipun demikian, masih perlu dilakukan penyesuaian. Kami juga menerima masukan dari para pengemudi angkot sehingga jangan sampai ada pihak yang dirugikan," tutur Sandiaga.

Pemprov DKI Jakarta sudah melaksanakan uji coba program transportasi murah atau yang biasa disebut OK-OTrip mulai 15 Januari hingga 15 April 2018. Melalui program tersebut, para pengguna jasa angkutan umum cukup membayar Rp 5.000 untuk jangka waktu selama tiga jam waktu perjalanan dan dapat berganti-ganti angkutan umum, termasuk bus Transjakarta

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement