Rabu 24 Jan 2018 00:17 WIB

BMKG Hibahkan Sirene Tsunami untuk Bali

Sirene terdiri dari tiga unit sirene proteksi lingkungan dan enam unit sirene signal

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
BMKG Serahkan Sirene Tsunami / Ilustrasi
Foto: Sapto Andika Candra / Republika
BMKG Serahkan Sirene Tsunami / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat menghibahkan sembilan sirene peringatan tsunami untuk Bali. Jumlah tersebut terdiri dari tiga unit sirene proteksi lingkungan dan enam unit sirene signal yang keseluruhannya merupakan perangkat perintah evakuasi tsunami.

Kepala BMKG, Dwikora Karnawati mengatakan kesembilan sirene tersebut akan dipasang di titik-titik penting, seperti Kuta, Tanjung Benoa, Sanur, Seminyak, Seririt, dan Nusa Dua. BMKG bahkan berkomitmen memperbaiki pelayanan informasi dengan meningkatkan instrumen pelayanan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Bandara menjadi prioritas kami juga dan ini akan memperkuat sistem keamanan Bali," katanya.

Faktor keamanan menjadi perhatian utama di Bali, apalagi menjelang perhelatan akbar Pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) Oktober mendatang. Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengatakan Bali sebagai daerah tujuan pariwisata dunia perlu memberi jaminan keamanan bagi wisatawan.

"Untuk itu sistem keamanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terus diperkuat," katanya.

Pastika berharap dukungan alat ditopang juga dengan langkah sosialisasi dan simulasi bencana. Hal ini perlu teratur dilakukan supaya pemahaman masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana meningkat.

Manajemen penanganan bencana juga perlu dimantapkan mengingat bencana berpotensi datang kapan saja. Pastika berharap BMKG ke depannya terus berinovasi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, seperti layanan aplikasi melalui ponsel untuk prakiraan cuaca dan bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement