Senin 22 Jan 2018 19:48 WIB

Wika Sampaikan Permohonan Maaf Soal Konstruksi LRT Ambruk

Penyebab runtuhnya konstruksi LRT masih dilakukan investigasi

Kondisi konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang roboh di kawasan Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang roboh di kawasan Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wika) sebagai kontraktor pelaksana proyek "Light Rapid Transit" (LRT) Kelapa Gading-Velodrome secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Konstruksi LRT di Jalan Kayu Putih Raya ambruk pada Senin (22/1) dini hari.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan publik yang diakibatkan oleh kejadian ini," kata Sekretaris Perusahaan Wika Puspita Anggraeni dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (22/1).

Kecelakaan kerja tersebut, sedikitnya menyebabkan lima orang terluka tertimpa reruntuhan proyek yang roboh tersebut. Menurut Puspita, pihaknya tetap berkomitmen untuk mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pelaksaan pekerjaan Proyek LRT Jakarta.

"Namun, terkait penyebab runtuhnya proyek itu, saat ini sedang dilakukan investigasi pihak terkait," kata Puspita.

Puspita juga menyampaikan sekelumit peristiwa tersebut, yakni pertama pada Senin dini hari pukul 00.20 WIB, proyek telah selesai melakukan pekerjaan "stressing" Box Girder bentang P28-P29 di area Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pekerjaan stressing dilakukan oleh PT. VSL Indonesia selaku Subkon dari PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sebelum dilakukan pekerjaan stressing, tim manajemen lalu lintas dan safety telah menutup jalan di sekitar area kejadian. "Setelah selesai dilakukan stressing pada pukul 00.20 WIB, beberapa saat kemudian, satu bentang P28-P29 runtuh di dalam area kerja proyek," katanya.

Seluruh korban, lima orang adalah pekerja PT VSL Indonesia. Tiga dari korban sudah keluar dari rumah sakit dan tinggal dua dalam perawatan lanjutan.Terakhir, Puspita berharap melalui penanganan cepat yang dilakukan manajemen, target waktu penyelesaian proyek untuk mendukung ASIAN Games 2018 tetap dapat dipenuhi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement