Senin 22 Jan 2018 18:01 WIB

Konstruksi LRT Roboh, Ini yang akan Dilakukan Jakpro

Box girder LRT jatuh saat sudah bertumpu pada tiang.

Rep: Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Kendaraan melintas di samping konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang roboh di kawasan Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kendaraan melintas di samping konstruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang roboh di kawasan Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi menyampaikan permintaan maaf atas insiden jatuhnya box girder light rapid transit (LRT) yang melukai lima orang korban. Ia tak menyangka hal itu akan terjadi.

"Minta maaf, saya juga minta maaf karena kondisi ini bukan kondisi yang kita kehendaki," kata Satya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (22/1).

 

Satya mengatakan, proses pemasangan box girder sudah dilakukan secara prosedural. Umumnya, insiden jatuh terjadi saat box girder belum menyatu dan bertumpu pada tiang. Namun, kejadian pada Senin pagi berbeda.

 

"Itu sudah jadi, box girder sudah terikat, sudah bertumpu pada tiang, terus tiba-tiba kok bisa jatuh?" kata dia.

 

Satya mengatakan, pihaknya akan segera melakukan investigasi untuk melihat lebih detail permasalahan teknis yang menyebabkan terjadinya kecelakaan ini. Kegiatan itu melibatkan tim pakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

 

Satya menginginkan hasil investigasi sudah dapat dilihat dalam sepekan. Namun, tim ITB mengatakan butuh waktu lebih lama untuk melakukan pemeriksaan. Pasalnya, tim mencurigai ada lebih banyak faktor tidak terkontrol dalam kecelakaan itu.

 

"Mereka minta 10 hari minimum tambah empat hari untuk nyusun laporan. Jadi 14 hari," ujar dia.

 

Sebelumnya, sedikitnya lima orang terluka akibat konstruksi kereta cepat atau Light Rapid Transit (LRT) di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, roboh pada Senin (22/1) dini hari. Informasi mengenai konstruksi LRT yang roboh ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam akun Twitter-nya, @BPBDJakarta.

 

Jalur LRT yang roboh merupakan bagian dari penghubung Kelapa Gading - Velodrome yang rencananya digunakan sebagai persiapan menghadapi penyelenggaraan ASEAN Games tahun ini. Proyek transportasi massal yang menghabiskan anggaran Rp 57 miliar itu sudah mulai dikerjakan sejak pertengahan 2016.

 

Baca juga: Konstruksi LRT Roboh, Saham Perusahaan Ini Ikut Rontok

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement