REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kesalahan sering terjadi ketika pelaksana proyek dikejar waktu. Hal itu juga terjadi pada proyek light rail transit (LRT) yang roboh hari ini, Senin (22/1).
Ia menceritakan, sekitar Rabu atau Kamis pekan lalu, sempat berbincang dengan Dirut PR Jakarta Propertindo (JakPro) Satya Heragandhi yang mengelola proyek LRT. Satya mengatakan, proyek itu mulai berjalan lebih lambat dari rencana. "Karena cuaca, karena keterlambatan kerja," kata Sandiaga di Balai Kota, Senin (22/1).
Sandiaga menjelaskan proyek LRT sudah harus beroperasi pada Juni-Juli 2018. Proyek ini akan menjadi salah satu moda transportasi pendukung Asean Games 2018. Kepada Sandiaga, Satya mengatakan akan mengejar target tersebut. Ia akan menambahkan jumlah shift dan jumlah pekerja.
Sandiaga mengaku, ia dan Satya sama-sama khawatir dengan isu keselamatan kerja. "Kalau dikejar target selalu seperti itu, ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan sebagainya," kata dia.
Sandiaga mengaku belum mendapatkan laporan tentang peristiwa robohnya bangunan tersebut. Ia justru bertanya kepada wartawan, kapan dan bagaimana kondisi para korban.
"Jadi saya belum dapat laporan, tadi pagi saya sempat browsing di-sending urgent belum ada laporan tersebut, tadi sahur belum ada. Nanti saya akan langsung minta laporan lengkap," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa para korban. "Saya pertama prihatin dan sangat berduka cita. Tentunya kalau ada pekerja yang memjadi korban dari kecelakaan pekerjaan proyek tersebut," kata dia.
Sebelumnya, sedikitnya lima orang terluka akibat konstruksi kereta cepat atau LRT di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, roboh pada Senin (22/1) dini hari. Informasi mengenai konstruksi LRT yang roboh ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dalam akun Twitter-nya, @BPBDJakarta.
"Situasinya saat ini sudah dalam penanganan," tulis BPBD DKI Jakarta tanpa menjelaskan penyebab terjadinya insiden itu.
Jalur LRT yang roboh merupakan bagian dari penghubung Kelapa Gading - Velodrome yang rencananya digunakan sebagai persiapan menghadapi penyelenggaraan ASEAN Games tahun ini. Proyek transportasi massal yang menghabiskan anggaran Rp 57 miliar itu sudah mulai dikerjakan sejak pertengahan 2016.