Senin 22 Jan 2018 11:42 WIB

Sembilan Daerah di Jabar Siapkan Vaksinasi Difteri

Di 2018 ini ditargetkan sebanyak 14 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksinasi.

Rep: Djoko Suceno/ Red: Hazliansyah
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Isterinya Netty   Prasetyani dan keluarganya, disuntik difteri karena kasus difeteri di Jabar cukup tinggi, di Rumah Dinas Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu (6/1).
Foto: Arie Lukihardianti.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, Isterinya Netty Prasetyani dan keluarganya, disuntik difteri karena kasus difeteri di Jabar cukup tinggi, di Rumah Dinas Gedung Pakuan Kota Bandung, Sabtu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak sembilan kabupaten/kota di Jawa Barat akan melaksanakan program vaksinasi difteri mulai akhir Januari ini. Sembilan daerah tersebut yaitu Purwakarta, Kabupaten Bogor, Garut, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bandung Barat, Kota Sukabumi, Kota Bogor, dan Ciamis.

"Pada 2017 lalu sudah lima daerah melakukan vaksinasi. Tahun 2018 ini ditargetkan sembilan daerah akan melakukan vaksinasi," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Drg Yus Ruseno MSc PH kepada Republika.co.id.

Dengan bertambahnya jumlah daerah yang melakukan program vaksinasi, kata Yus, maka bertambah pula kabupaten/kota yang akan terhindar dari kasus difteri. Dengan demikian di 2018 ini ditargetkan sebanyak 14 kabupaten/kota yang telah melaksanakan vaksinasi.

Untuk program vaksin sembilan daerah, kata dia, dibutuhkan sekitar 10 juta vaksin difteri. Pemasanan vaksin tersebut telah dilakukan Kementrian Kesehatan kepada PT Biofarma.

"Kita masih menunggu dari pusat. Mudah-mudahan Januari ini sudah turun dan langsung di distribusikan ke kabupaten/kota di Jawa Barat," ujar dia.

Menurut Yus, masyarakat yang akan mendapatkan program vaksinasi gratis dari pemerintah yaitu berusia satu hingga 19 tahun. Sedangkan masyarakat yang berusia diatas 19 tahun bisa melakukan vaksinasi secara mandiri (biaya sendiri).

Vaksinasi difteri, imbuh dia, dilakukan sebanyak tiga kali bulan pertama, kedua, dan terakhir bulan ke enam.

"Mereka yang mendapat vaksin harus sebanyak tiga kali dengan rumus 0,1,6," ujar dia menambahkan.

Di daerah yang telah melaksanakan program vaksinasi, lanjut Yus, kasus penyakit difterinya cenderung menurun. Ia mencontohkan Karawang dan Bekasi yang mengalami penurunan drastis kasus defterinya.

"Pencegahan penyakit difteri hanya ada satu cara melalui vaksinasi. Pencegahan model lain sangat sulit dilakukan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement