Kamis 18 Jan 2018 14:05 WIB

Bogor Terapkan Penerangan Teknologi Tinggi

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Penerangan Jalan Umum (PJU)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penerangan Jalan Umum (PJU)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membangun sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) berteknologi tinggi atau dikenal dengan nama Smart Street Lighting. Program ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Agence Franaise de Dveloppement (AFD).

Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Boris Daruresmam, mengatakan, program Smart Street Lighting akan berperan penting dalam efisiensi dan efektivitas, terutama dari segi Sumber Daya Manusia (SDM). "Selama ini, petugas kan harus ke lapang dulu untuk mengecek kondisi lampu, sekarang bisa jarak jauh," ucapnya ketika ditemui Republika.co.id di kantornya, Kamis (18/1).

 

Boris menjelaskan, teknologi ini memungkinkan petugas mengetahui lokasi dan kondisi tiap penerangan yang sudah terintegrasi ke komputer di Disperumkim. Efeknya, petugas akan menghemat tenaga dan waktu. Di sisi lain, dinas bisa mendapatkan data yang lebih komprehensif terkait penerangan di Kota Bogor.

 

Untuk tahap pertama, Boris menargetkan, lampu berteknologi tinggi ini akan ditempatkan di sekitaran Kebun Raya Bogor (KRB) yang sudah menjadi ikonik Kota Bogor. Selain itu, dekat dengan Istana Negara yang pastinya jadi perhatian nasional dan internasional, tuturnya.

 

Kepala Seksi Pembangunan PJU dan Dekorasi Disperumkim Kota Bogor, Feby Darmawan, menjelaskan, perkembangan program Smart Street Light sudah sampai tahap technical assistance atau kajian yang telah dilakukan oleh AFD. Dokumen laporan final diperkirakan selesai pada Februari

 

Setelah laporan akhir itu, Feby mengatakan, baru bisa ditentukan tindak lanjutnya seperti apa. Diperkirakan, selain di jalan protokol, teknologi ini akan diterapkan di pemukiman. "Kurang lebih 16 ribu titik lampu tersebar di Kota Bogor," ujarnya.

 

Nantinya, lampu jalanan bisa dikontrol melalui aplikasi yang tersambung dengan jaringan internet. Baik untuk menyalakan, mematikan atau sekadar meredupkan cahaya, semua dapat dilakukan secara praktis. Menurut Feby, teknologi ini sudah diterapkan di kota besar lain seperti Jakarta dan Surabaya.

 

Tidak sekadar terintegrasi dengan komputer, teknologi Smart Street Light juga akan mengganti lampu konvensional dengan lampu LED yang memiliki watt lebih rendah. "Efisiennya bukan dari anggaran operasional, tapi dari pembayaran rekening listrik PJU yang akan lebih murah," ujar Feby.

 

Saat ini, lampu dengan teknologi tinggi ini sudah diuji coba di Jalan Pajajaran, dari Baranangsiang sampai dengan Ekalokasari. Semuanya ditaruh di median jalan.

 

Terkait pembiayaan, Feby mengatakan, Pemkot Bogor kini tengah mencari skema. Banyak opsi yang bisa dilakukan, termasuk di antaranya Private Public Partnership (PPP) dengan jangka waktu beberapa tahun atau skema lain. Keputusan ini baru diambil usai ada laporan akhir.

 

Kepala Subbidang Perencanaan Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Naufal Isnaeni, mengatakan program Smart Street Lighting akan meningkatkan kinerja PJU yang ada di Kota Bogor untuk lebih efektif, efisien, dan terkontrol.

 

Smart Street Lighting sudah direncanakan sejak 2015 yang diawali dengan pemaparan masterplan. Lalu dilanjutkan dengan audit PJU-PJU yang sudah ada. Dilihat bagaimana kondisinya, kemudian pelatihan staf PJU, ucapnya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/1).

 

Setelah membuat rencana besar, baru ada skema pendanaan yang diharapkan dapat rampung pada Januari ini. Tidak hanya Bogor, Naufal menjelaskan, Prancis juga memilih Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebagai lokasi penerapan teknologi Smart Street Light.

 

Menurut Naufal, aplikasi teknologi JPU ini memiliki banyak manfaat, terutama terkait pedestrian yang menjadi prioritas Pemkot Bogor selama beberapa tahun belakang. Terlebih, Wali Kota Bogor, Bima Arya, telah mencanangkan Kota Bogor sebagai Runners City atau Kota Lari. Citra tersebut tentu bergantung dari PJU.

 

"Selain itu, program ini bagus untuk me-manage agar tepat, akurat, dan terukur, baik pemeliharaan dan pemantauan lampu, berapa habisin listriknya, jadi bisa hitung berapa habiskan biayanya," ujar Naufal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement