Kamis 11 Jan 2018 12:26 WIB

Fraksi Golkar Hari Ini Bahas Surat Usulan Pengganti Setnov

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Terdakwa tindak pidanan korupsi KTP Elektronik Setya Novanto berjalan usai mengikuti pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta Rabu(1/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Terdakwa tindak pidanan korupsi KTP Elektronik Setya Novanto berjalan usai mengikuti pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK, Jakarta Rabu(1/3).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Zainudin Amali mengatakan, rapat pleno Fraksi Partai Golkar di DPR pada Kamis (11/1) siang ini juga membahas pergantian ketua DPR. Hal ini menjadi bagian dari pengarahan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto kepada Fraksi Golkar terkait program kerja ke depan.

"Saya kira itu (pergantian Ketua DPR) termasuk agenda yang akan dibicarakan di rapat fraksi karena bagaimana pun fraksi ini merupakan perpanjangan tangan dari partai dan posisi Ketua DPR adalah anggota fraksi," ujar Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (11/1).

Menurutnya, penyampaian nama pengganti tersebut ke pimpinan untuk dibahas pimpinan dan Badan Musyawarah dan disampaikan ke Rapat Paripurna, kemungkinan dilakukan pekan depan. Namun ia mengatakan Golkar masih berharap revisi UU 17/2014 tentang MD3 selesai pada pekan ini, sehingga bersamaan dengan penyampaian surat terkait nama dilakukan pada pekan depannya.

"Ini masih beberapa hari Kamis Jumat Sabtu dan Minggu lah ya. Kemudian pekan depan kita akan menyampaikan ke pimpinan DPR usulan dari Partai Golkar melalui Fraksi Partai Golkar tentang siapa yang akan menggantikan posisi pak Setya Novanto sebagai calon ketua DPR," kata Ketua Komisi II DPR tersebut.

Sebab menurutnya, nama-nama kuat menggantikan Setya Novanto, sudah dikantongi oleh Airlangga. Namun, demikian ia mengaku tidak mengetahui nama tersebut.

"Saya memperkirakan bahwa itu sudah di tangan ketua umum bahkan ketua umum sudah ada pilihan tentang siapa yang pantas dan layak untuk diusulkan menjadi calon ketua DPR dan bagi kita semua anggota Fraksi Partai Golkar, siapa pun yang diusulkan atau diputuskan oleh ketua umum itu harus mendapat dukungan dari kita semua. Harus bisa kita terima," ujar Amali.

Sebab ia menilai penentuan tentunya telah berdasarkan pertimbangan matang tanpa intervensi pihak mana pun. "Jadi jangan berasumsi bahwa kalau pilihannya kepada si A B, C ini pasti ada titipan ada pesanan dan sebagainya, saya pastikan itu adalah pilihan ketua umum dan partai Golkar sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement