Rabu 10 Jan 2018 18:49 WIB

'Ketua DPR Baru Harus Pastikan Pansus Angket KPK Selesai'

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID,

Idrus:

JAKARTA -- Partai Golkar belum menentukan siapa yang akan menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, kemungkinan baru pertengahan bulan Januari hal tersebut dibahas oleh DPP Golkar.

Idrus mengatakan, pada Kamis (11/1) besok, DPP Golkar dipimpin oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto akan menggelar rapat pleno Fraksi Partai Golkar. Dalam rapat besok, Airlangga akan memberikan arahan terhadap keseluruhan anggota fraksi Golkar.

"Saya punya keyakinan segera setelah itu Pak Airlangga selaku ketua umum akan mengambil langkah-langkah itu (menentukan ketua DPR) ," ujar Idrus saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (10/1).

Menurut Idrus, penentuan Ketua DPR baru dilakukan Golkar usai konsentrasi tahapan pendaftaran calon Pilkada selesai bersamaan dengan revitalisasi kepengurusan Partai Golkar. Sehingga menurutnya, dalam rapat pleno fraksi besok, belum ada pembahasan nama-nama.

"Setelah pendaftaran dan penetapan Paslon Pilkada di 171 daerah dan itu akan dilaksanakan pada pertengahan ini dan saya kira sekitar tanggal 20 (Januari) soal revitalisasi kepengurusan dan juga tentu disekitar itu juga sudah ada kebijakan tentang Ketua DPR pengganti Bung Setya Novanto," ujar Idrus.

Idrus sekaligus menegaskan penentuan ketua DPR tidak tergantung dengan pembahasan proses revisi Undang-undang MD3 terkait penambahan kursi pimpinan DPR. Menurutnya, kewenangan pergantian merupakan hak sepenuhnya Partai Golkar.

Namun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam menentukan pengganti Ketua DPR tentu mempertimbangkan berbagai hal, salah satunya situasi politik di DPR. Termasuk pergantian Ketua DPR agae memberikan pengaruh terhadal peningkatan kinerja DPR dimana selama ini DPR banyak disoroti terkait fungsi legislasi.

"Pak Airlangga ingin dengan pergantian Ketua DPR ke depan secara serta-merta akan memacu kinerja DPR, termasuk dalam penyelesaian bbrp UU yang selama ini terbengkalai," katanya.

Selain itu, Airlangga juga ingin memastikan dengan pergantian Ketua DPR dapat memastikan penyelesaian Pansus Angket KPK. Sebab menurutnya, hingga ini belum ada kejelasan kapan pansus tersebut selesai.

"Pak Airlangga juga ingin memastikan dengan pergantian Ketua DPR termasuk bila ada perubahan-perubahan di AKD dan fraksi, kita ingin pansus tentang KPK juga ada kepastian bisa diselesaikan pada persidangan ini. Kita ingin itu cepat selesai," ujar Idrus.

Terkait nama-nama beredar, Idrus mengakui memang mengerucut hanya di beberapa nama yang disebut berbagai media. Namun menurutnya, yang pasti ketua DPR juga permah menjadi pimpinan alat kelengkapan.

"Ya yang pernah. Tidak secara serta merta jadi ketua DPR, padahal belum tau bagaimana alat-alat kelengkapan dewan, kalau dia pernah berproses berarti sudah punya pengalaman, pengetahuan, memahami masalah sehingga ketika jadi ketua DPR sudah bisa bicara masalah-masalah yang ada di DPR dan tentu sudah bisa memberikan arah bagaimana bisa dilakukan sehingga kinerja DPR ini meningkat," kata Idrus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement