REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih belum menyelesaikan pengerjaan proyek drainase di lingkup Istana Negara. Namun proyek ini dinyatakan hampir rampung, tinggal menyisakan pengaspalan jalan dan pengecekan hasil perbaikan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa proyek ini tinggal menyisakan sedikit penyelesaian untuk mencapai 100 persen. "Tinggal finishing, belum selesai. Ini sudah 95 persen lebih tapi," ujarnya ketika meninjau proyek pengerjaan, Rabu (10/1).
Dia menuturkan ada beberapa hal yang masih harus dicek dan perbaiki sedikit, salah satunya adalah aspal jalan yang masih kasar. Untuk drainasenya, Basuki yakin bahwa pengerjaanya sudah baik dan Istana Negara tidak akan mengalami banjir lagi jika kondisi hujan lebat menerjang Jakarta dan sekitarnya.
Dengan selesainya pengerjaan proyek ini, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa kembali melakukan aktivitas seperti biasa di Istana Negara, tidak perlu lagi menggunakan Istana Kepresidenan di Bogor. "Saya kira sudah bisa dimanfaatkan. Mungkin tanggal 11 (Januari) ada tamu negara bisa digunakan," ujarnya.
Proyek drainase Istana Negara ini mulai dikerjakan Agustus 2017 dengan anggaran mencapai Rp 44 miliar, diharap rampung Desember 2017. Namun, karena adanya sejumlah agenda di Istana pengerjaan proyek ini pun sedikit terlambat. Bahkan untuk mempercepat pengerjaan, Basuki meminta Presiden Jokowi untuk melakukan agenda kepresidenan di Istana Bogor selama satu bulan terhitung pada Desember 2017.