REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Kedai Kopi Hendri B Satrio mengatakan Partai Golkar lebih mengetahui sepak terjang Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo dan nama lainnya untuk dicalonkan sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus hukum.
"Perkara itu Bambang Soesatyo atau nama lainnya, menurut saya Golkar yang lebih mengerti," kata Hendri di Jakarta, Senin (8/1).
Hendri menilai jabatan Ketua DPR dari Golkar posisinya menguntungkan pemerintah karena mudah berkoordinasi antara eksekutif dengan legislatif. Selain itu, Hendri meyakini kader Golkar yang ditempatkan di posisi Ketua DPR akan mudah bergaul dengan fraksi-fraksi lain.
"Ya dia akan mudah berkoordinasi dengan eksekutif dan pastinya lebih mudah juga bergaul dengan fraksi-fraksi lainnya," ujarnya.
Akan tetapi, kata Hendri, kalau memang Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar mau bikin sejarah baru. Maka, alangkah baiknya dicarikan nama lain seperti Titiek Soeharto atau lainnya termasuk Agus Gumiwang yang tidak dipersoalkan.
"Pada dasarnya begini lah, sama kalau orang-orang Golkar itu. Jadi terserah Golkar lah mau pilih siapa, karena pendekatannya sama yakni mereka satu guru, satu ilmu itu," tandasnya.
Sebelumnya Setya Novanto menyatakan mundur dari posisinya sebagai Ketua DPR, namun hingga saat ini Partai Golkar belum menunjuk pengganti Novanto.
Ada beberapa nama kader Partai Golkar yang disebut-sebut akan menjadi Ketua DPR menggantikan posisi Novanto.
Kandidat tersebut, antara lain Sekretaris Fraksi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Ketua Banggar DPR Aziz Syamsuddin, Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali, dan mantan Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Muzakir.