REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru melantik Mayor Purn Jenderal Djoko Setiadi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (3/1). Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berharap BSSN di bawah komando Djoko menjalankan fungsi maksimal. Hal ini kata Agus, sesuai dengan tujuannya dibentuknya BSSN untuk mempermudah koordinasi dunia siber.

"Insya Allah semua bisa dicapai. Tentunya badan cyber bisa bekerja dengan fulltime dan juga dapat mengungkap hal-hal yang tidak diinginkan," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (3/1).

Ia menyebut sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah badan yang dibentuk pada tahun 2017 itu yakni maraknya informasi hoax dan juga pernyataan ujaran kebencian. "Sehingga badan siber ini tentunya semuanya akan memgatasi itu. Dibalik itu juga badan siber tentunya dapat berfungsi juga sebagai intelegen dapat berfungsi sebagau pengaman. Dapat berfungsi sebagai komunikasi dengan dunia maya," kata Agus.

Adapun terkait sosok Djoko di badan siber, Agus menyerahkan sepenuhnya kepada Pemerintah. Karena yang mengusulkan Djoko adalah pemerintah sehingga DPR hanya bagian persetujuan semata.

"Tentunya melihat bagaimana hal-hal yang akan dilaksanakan, apakah sudah sesuai atau belum. Tapi ini kan belum bekerja. Rasanya yang terbaik biar kita berikan kesempatan untuk bekerja dan kita juga ikut mengawasi, tidak hanya DPR. tapi juga media. Karena ini merupakan kepentingan dari hajat hidup orang banyak," kata politisi Partai Demokrat tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Mayor Purn Jenderal Djoko Setiadi sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pelantikan Djoko dilakukan di Istana Negara, Rabu (3/1). Melalui surat keputusan presiden (Keppes) Nomor 130 P 2017 tentang Pemberhentian dengan Hormat Kepala Lemsaneg dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika